Enigma Camp berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) khususnya Program Studi (Prodi) Manajemen Informatika (MI) menyelenggarakan Application Campus Inovation Challenge (ACIC) dengan tema “Innovating Campus Services Trough Technology”. Pendaftaran mulai dibuka Senin, 30 September 2024, sampai dengan Present Project tanggal 13 November 2024, melalui zoom meeting. Kompetisi tersebut diikuti oleh mahasiswa MI semester 5 yang menempuh mata kuliah Proyek Mandiri (PM) secara berkelompok.
ACIC adalah PM yang dilaksanakan rutin untuk Mahasiswa MI semester 5 yang dijadikan sebagai kompetisi. Peserta diberi waktu selama 17 hari untuk menyusun proposal, dari tanggal 14 Oktober 2024, sampai dengan 31 Oktober 2024. Di dalam kelompok dapat memilih penggunaan teknologi seperti bahasa pemrograman, framework, dan tools. Di tahun ini, ada 28 kelompok yang mengikuti kompetisi tersebut.
Riski Hidayat, salah satu peserta kelompok yang mengikuti kompetisi ACIC, menjelaskan bahwa proyek kelompoknya mengembangkan aplikasi yang bertema Learning Text. “Jadi kami nanti akan mengembangkan aplikasi Learning Text, yaitupembelajaran online dengan fitur artikel, pembelajaran video, dan fitur-fitur lainnya yang spesifik untuk mahasiswa Prodi MI,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa kompetisi tersebut adalah tantangan untuk mengasah skill yang sudah dipelajari dari semester 1 hingga semester 5. “Kebetulan saya mengambil itu kan Pemrograman Aplikasi berbasis mobile, saya sendiri baru mempelajari mobile programing semester 5 ini, jadi tantangan untuk saya harus banyak mengeksplor lagi tentang pemrogaraman mobile ini seperti apa supaya aplikasi kita jadi, mau tidak mau kita juga harus menyelesaikan apa yang sudah kita mulai,” ungkap Riski.
Koordinator Program Studi (Koor. Prodi) MI Tri Shandika Jaya, menjelaskan bahwa tujuan kompetisi ACIC adalah salah satu bentuk kerjasama Polinela dengan Enigma Camp, khususnya mahasiswa Prodi MI. “PM ini dibuat khusus untuk mahasiswa semester akhir untuk menunjukan karya terbaiknya dan proyek tersebut dibuat menjadi ajang kompetisi di Polinela,” ujarnya.
Koor. Prodi juga menyampaikan, kriteria penilaian yang diambil salah satunya adalah komponen-komponen programing yang sudah didapatkan dalam perkuliahan di tambah dengan fase beberapa teknologi modern. “Jadi, dari keberhasilan progres yang sudah diikuti di ACIC, rata-rata sekarang proyek mandirinya sudah masuk diangka 80% – 90% selesai ya, jadi tinggal finnishing saja,” jelasnya.
Abdullah Adnan Syakir, sebagai Ketua dari kelompok yang meraih keberhasilan Juara 2 mengatakan, bahwa tema yang di kembangkan adalah Aplikasi Pemesanan Makanan di Kantin berbasis mobile. Melalui aplikasi ini, mahasiswa dapat melihat menu dan memesanan makanan tanpa harus antri lama, sehingga waktu tunggu menjadi lebih singkat. Aplikasi tersebut juga membantu pengelola kantin dalam mengelola stok secara efisien.
Dirinya juga menyebutkan bahwa motivasi mengikuti kompetisi ACIC adalah untuk menerapkan ide-ide kreatif sekaligus menambah wawasan dan melatih kerjasama kelompok dalam mencari solusi permasalahannya. “Yang pasti sangat senang dan tidak menyangka akan memenangkan kompetisi ini,” ucap Abdullah.
Menurut Abdullah, tantangan yang dihadapi saat mengembangkan PM adalah untuk memastikan aplikasi ini berjalan dengan baik dan mudah digunakan oleh semua orang. “Hambatan teknis juga sempat muncul, tetapi dengan kerjasama kelompok, diskusi, dan belajar dari berbagai sumber kami berhasil menemukan solusinya,” jelasnya. Ia memberikan harapan untuk kedepannya terhadap ACIC agar kedepannya adik-adik nanti lebih berinovatif dalam mengembangkan ide. “Kami berharap kedepannya adik-adik nanti lebih berinovatif dalam mengembangkan ide-ide yang ada di sekitar, dan dapat mempelajari bahasa pemrograman yang tidak diajarkan dalam Mata Kuliah MI,” tutupnya.
Penulis : Wahyu Sani, Nadiya Ghefira El Firsi
Penyunting : Nur’atiah