Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) English Club (EC) membentuk sebuah tempat bernama English Corner di salah satu gazebo kampus. Inisiatif ini merupakan terobosan yang mewajibkan siapa pun yang berada di area tersebut untuk menggunakan bahasa Inggris, khususnya setiap hari Senin. English Corner diresmikan pada Kamis, 15 Mei 2025, oleh Wakil Direktur (Wadir) III Polinela, Agung Adi Chandra.
Disadari atau tidak, di era globalisasi ini hampir semua aspek kehidupan baik teknologi informasi, pariwisata, komunikasi, maupun bidang lainnya menggunakan bahasa Inggris sebagai media utama.
Agung menyampaikan bahwa English Corner merupakan upaya untuk mengubah pandangan negatif terhadap Bahasa Inggris, yang selama ini dianggap menakutkan oleh sebagian mahasiswa. “Ini merupakan sebuah terobosan dari pandangan yang sering menjadi hal menakutkan bagi mahasiswa dan itu harus kita hilangkan. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan Bahasa Inggris sebagai sesuatu yang biasa, bukan sesuatu yang eksklusif atau menakutkan. Kita perlu membiasakan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahkan bahasa pengantar dalam situasi informal,” ujarnya
Augie Radythia, Ketua Umum (Ketum) UKM EC Polinela mengatakan bahwa hal ini sudah terencana sejak dua tahun yang lalu tentang membuat ruang terbuka berbahasa Inggris untuk mahasiswa. “Sebenarnya, ide awal dari English Corner ini sudah ada sejak dua tahun lalu. Waktu itu kami ingin membuat sebuah pojok atau ruang terbuka yang bisa diakses oleh mahasiswa maupun masyarakat umum, tempat di mana mereka bisa berlatih dan menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari hari,” ungkapnya
Augie melanjutkan perihal rencana kegiatan di English Corner ini yang akan diadakan kelas public speaking hingga mengajak UKM lain untuk berkolaborasi. “Untuk kegiatan yang berkelanjutan di English Corner ini, rencananya akan dimulai dari kelas-kelas yang sudah ada, seperti kelas public speaking setiap hari Senin sore. Kami juga ingin mengajak UKM lain untuk berkolaborasi, misalnya dengan mengadakan acara kumpul bareng baik itu diskusi santai, sharing session, atau bahkan rapat bisa diadakan di sini,” jelasnya.
Dari UKM EC nya sendiri nantinya akan berperan sebagai pengawas yang akan memantau penggunaan Bahasa Inggris. Bagi mahasiswa yang tidak menggunakan bahasa inggris, bisa saja dikenakan punishment ringan sebagai bentuk pembiasaan. English Corner terbuka untuk umum bukan hanya anggota UKM EC atau Mahasiswa Polinela saja, tetapi masyarakat umum juga dipersilahkan.
Agung berharap dengan adanya English Corner ini bisa mengajak mahasiswa untuk membudayakan penggunaan bahasa global untuk bersaing secara global. “Saya berharap kegiatan yang diinisiasi oleh teman-teman UKM EC bisa mengajak mahasiswa untuk membudayakan penggunaan bahasa global. Tidak masalah jika masih salah-salah yang penting berani dulu. Untuk sementara kita mulai dengan bahasa Inggris. Mungkin ke depan bisa dikembangkan ke bahasa lain seperti Mandarin atau Arab, karena syarat bersaing secara global adalah mampu menggunakan bahasa global” tutupnya.(*)
Penulis : wahyu sani, nurul refiah
Penyunting : Tia