Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menggelar ibadah bersama dalam rangka perayaan Paskah pada Sabtu, 3 Mei 2025, di Gedung Sakura Polinela. Acara bertema “Love and Sacrifice” (Efesus 5:2) ini mengajarkan pentingnya cinta dan kepedulian terhadap sesama, sebagaimana firman Tuhan yang mengajarkan untuk hidup dalam kasih. Tema ini mengajak seluruh peserta untuk saling mengasihi dan menghidupi kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh seluruh umat Kristen, baik dosen maupun mahasiswa Polinela. Sarono, Direktur Polinela, turut hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa sebagai pimpinan, ia memiliki tanggung jawab untuk mendorong pengembangan semua agama secara seimbang di lingkungan kampus. “Saya sebagai pimpinan memiliki tanggung jawab untuk mendorong pengembangan semua agama secara seimbang di lingkungan kampus. Saya tidak membedakan antara satu agama dengan yang lain. Semua agama yang diakui oleh pemerintah harus kita dukung agar dapat berkembang di lingkungan akademik kita,” ujarnya.
Yusep Windu, Pembina PMK Polinela menyatakan bahwa pelaksanaan acara tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya karena dilaksanakan di Gedung Sakura yang memiliki fasilitas lebih mendukung. Ia juga bersyukur atas kehadiran Direktur Polinela. “Saya melihat bahwa persiapan tahun ini jauh lebih baik. Kali ini diadakan di Gedung Sakura yang secara fasilitas dan tampilan lebih mendukung serta terlihat lebih rapi. Selain itu, acara juga berlangsung tepat waktu. Kita patut bersyukur karena Bapak Direktur turut hadir, memberikan motivasi, dan menyampaikan pesan-pesan penting tentang bagaimana mahasiswa seharusnya memiliki akhlak mulia, termasuk melalui perayaan-perayaan keagamaan seperti ini,” jelasnya.
Paskah merupakan momen penting bagi umat Kristen untuk memperingati dan menghayati makna kebangkitan Kristus dari kematian, yang menjadi dasar iman dan pengharapan mereka. Di lingkungan PMK Polinela, perayaan Paskah tahun 2025 tidak hanya dipahami sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai sarana membangkitkan semangat rohani, karakter, dan pelayanan di kalangan mahasiswa.
Tia, perwakilan dari AOG Home Generation Gereja Kemah Injil Indonesia (GKKI) Filadelfia, yang bertujuan membentuk generasi muda yang bertumbuh secara rohani, turut mengungkapkan arti Paskah baginya. “Bagi saya, Paskah adalah hari kebangkitan. Secara pribadi, itu berarti kita juga ikut bangkit bersama Kristus, bukan hanya dari dosa, tetapi juga dari hal-hal lain yang menghambat kita seperti kemalasan, ketakutan, atau keraguan. Kebangkitan Tuhan menjadi kekuatan untuk kita terus maju dan mengalami perubahan hidup,” ungkapnya.
Yosia Marbun, Ketua Umum PMK Polinela, berharap agar setelah acara ini PMK dapat terus berkembang, terutama dalam kegiatan ibadah rutin. “Saya berharap PMK bisa terus berkembang dan semakin semangat dalam melayani Tuhan. Jangan mudah kendor, terutama dalam mengikuti ibadah rutin seperti setiap hari Jumat. Untuk kegiatan Paskah di masa mendatang, saya berharap bukan hanya sekadar meriah dalam pesta, tetapi benar-benar meriah dalam arti rohani meriah di hadapan Tuhan sebagai bentuk syukur dan perayaan kebangkitan Kristus yang sesungguhnya,” tutupnya.(*)
Penulis : Jhon Hanan Sipakar, Yuki Elisabeth Hutabarat
Penyunting : Rizky