- Dr. Soetomo
Lahir dengan nama Soebroto di Trenggalek, Jawa Timur, 30 Juli 1888, dr. Soetomo dikenal sebagai pendiri organisasi Budi Utomo organisasi modern pertama di Indonesia yang berdiri pada 20 Mei 1908. Ia punya peran besar dalam membangkitkan semangat nasionalisme dan memperjuangkan pendidikan serta kemajuan sosial-ekonomi masyarakat pribumi.
- Wahidin Soedirohoesodo
Seorang dokter lulusan Sekolah Dokter Jawa, Wahidin Soedirohoesodo prihatin terhadap rendahnya tingkat pendidikan rakyat pribumi. Ia menggagas pentingnya pendidikan sebagai jalan membebaskan bangsa dari keterbelakangan, mendirikan Studiefonds (dana beasiswa), dan berkeliling Jawa untuk menyebarkan idenya.
- Ki Hajar Dewantara (Raden Mas Soewardi Soeryaningrat)
Lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889, Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan nasional dan pendiri Taman Siswa sekolah yang membuka akses pendidikan bagi rakyat biasa. Ia juga aktif dalam pergerakan kemerdekaan, menulis berbagai artikel tajam, dan dikenal luas lewat semboyannya yang legendaris: “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.”
- Tjipto Mangoenkoesoemo
Seorang dokter sekaligus pejuang nasionalis, beliau adalah bagian dari “Tiga Serangkai” bersama Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara. Ia terkenal karena sikap kritisnya terhadap kebijakan kolonial Belanda dan aktif dalam organisasi pergerakan yang memperjuangkan hak-hak rakyat serta kemerdekaan Indonesia.
- Douwes Dekker (Ernest Douwes Dekker/Danudirja Setiabudi)
Lahir di Pasuruan, 8 Oktober 1879, Douwes Dekker adalah tokoh nasionalisme awal abad ke-20. Ia seorang wartawan dan penulis yang tajam mengkritik pemerintah kolonial. Ia juga menggagas nama “Nusantara” sebagai sebutan untuk Indonesia merdeka, dan bersama Tjipto Mangoenkoesoemo serta Ki Hajar Dewantara membentuk “Tiga Serangkai” yang menjadi fondasi awal pergerakan nasional.
- Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (HOS Tjokroaminoto)
Lahir di Ponorogo, 6 Agustus 1882, HOS Tjokroaminoto adalah pemimpin Sarekat Islam (SI). Ia dikenal sebagai guru bangsa karena membimbing tokoh-tokoh besar seperti Soekarno, Musso, dan Kartosuwiryo. Semboyannya yang terkenal adalah: “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat.”
Nah, Itu dia beberapa tokoh Kebangkitan Nasional. Mereka bukan hanya pahlawan dalam catatan sejarah, tetapi teladan nyata dalam memperjuangkan persatuan, pendidikan, dan kemerdekaan Indonesia.
Mari kita maknai Hari Kebangkitan Nasional ini dengan tekad untuk terus belajar, berkarya, dan berkontribusi bagi Indonesia yang lebih baik.
Penulis : Ahmad Muhajir
Penyunting : Rizky