Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Cacar Monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Cacar monyet ini awalnya sering sekali ditemukan di Afrika Tengah dan Barat. Tetapi, belakangan ini penyakit tersebut seperti lagi “jalan-jalan” ke negara-negara lain di luar Afrika. Penyakit cacar monyet adalah penyakit menular yang penularannya bisa terjadi melalui hewan dan manusia. Penularan tidak hanya terjadi dari primata ke manusia, tetapi juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi.
Apasih dampak kalau kita terkena cacar monyet? Nah, awal dari terkenanya cacar monyet, tubuh kita kayak lagi protes. Rasanya demam tinggi, kepala pusing, badan pegal-pegal, terutama di bagian punggung. Tidak cuma itu, kita juga bakal merasa capek dan disertai badan yang menggigil terus. Selain itu, kelenjar getah bening kita juga bisa membengkak. Pokoknya, rasanya kayak lagi kena flu yang super parah.
Setelah beberapa hari, biasanya muncul ruam-ruam di kulit yang bisa muncul di mana saja. Bisa di wajah, tangan, kaki, bahkan di mulut atau area sensitif kita dengan bentuk yang juga macam-macam, ada yang seperti jerawat, bentol-bentol kecil, atau bahkan lepuhan.
Cacar monyet ternyata sudah ada di Indonesia sejak Agustus 2022, di kutip dari web kemenkes.go.id. Kemenkes memastikan satu Warga Negara Indonesia (WNI) terkonfirmasi menderita monkeypox. Pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Perancis sebelum tertular.
Berdasarkan penelusuran, pasien berpergian ke luar negeri antara tanggal 22 Juli hingga tiba kembali di Jakarta pada 8 Agustus 2022. Pasien mulai mengalami gejala awal monkeypox di tanggal 11 Agustus 2022. Setelah berkonsultasi ke beberapa fasilitas kesehatan, pasien masuk ke salah satu rumah sakit milik Kemenkes pada tanggal 18 Agustus dan hasil test Polymerase Chain Reaction (PCR) pasien terkonfirmasi positif pada malam hari tanggal 19 Agustus.
Kabar baiknya, cacar monyet di Indonesia udah mulai tenang nih Sobat SUKMA! Kemenkes mengumumkan bahwa berdasarkan data terbaru yang diperbarui pada Sabtu (17/8/2024) Agustus, tercatat ada 88 kasus cacar monyet di Indonesia. Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Yudhi Pramono, menyatakan bahwa dari jumlah tersebut, 87 kasus telah dinyatakan sembuh.
Setelah ditelusuri ternyata, ada banyak jenis virus cacar monyet loh Sobat Sukma. Ada yang dari Afrika Tengah (Clade I) dan ada juga yang dari Afrika Barat (Clade II). Nah, yang lagi sering muncul di Indonesia ini adalah jenis yang berasal dari Afrika Barat. Jenis ini biasanya tidak terlalu berbahaya, tapi tetep aja harus kita waspadai.
Kalau dilihat dari tempatnya, kebanyakan kasus cacar monyet di Indonesia itu ada di Jakarta. Tapi, beberapa provinsi lain seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Derah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Kepulauan Riau (Kepri).
Gimana caranya terhindar dari penyakit ini? Dikutip dari sumber halodoc.com dan alodokter.com berikut merupakan cara terhindar dari penyakit cacar monyet:
- Suntik vaksin
Nah, sekarang udah ada vaksin khusus buat mencegah cacar monyet, namanya vaksin JYNNEOS. Vaksin ini kayak tameng yang bisa melindungi kita dari serangan virus. Caranya gampang, cuma perlu disuntik dua kali dengan jarak sekitar 4 minggu. Setelah itu, tubuh kita udah kebal banget sama cacar monyet.
- Jauhi orang yang lagi sakit
Kalau ada temen atau keluarga yang lagi terkena cacar monyet, sebaiknya kita menjaga jarak terlebih dahulu. Jangan terlalu dekat dengan orang yang sedang terkena cacar monyet, apalagi sampe bersentuhan langsung. Soalnya, virus cacar monyet bisa banget nyebar lewat sentuhan, apalagi kalau kita kena cairan tubuh orang yang sakit.
- Jangan sentuh barang-barang orang sakit
Selain hindari orangnya, kita juga harus hindari barang-barang yang pernah dia pakai, seperti pakaian, sprei, atau handuk. Soalnya, virus ini bisa nempel di barang-barang itu.
- Rajin cuci tangan
Ini yang paling penting! Setelah kita beraktivitas atau habis memegang sesuatu, jangan lupa cuci tangan pakai sabun. Kalau tidak ada sabun, pakai hand sanitizer aja. Dengan rajin cuci tangan, kita bisa menghilangkan kuman-kuman penyebab penyakit, termasuk cacar monyet.
- Hindari kontak dengan hewan yang bisa membawa virus monkeypox
Virus monkeypox dapat dibawa dan ditularkan oleh hewan mamalia, seperti monyet, kera, dan kelinci, serta hewan pengerat seperti tikus dan tupai. Penularan ke manusia dapat melalui gigitan, cakaran, serta kontak langsung dengan cairan tubuh hewan-hewan tersebut.
- Gunakan Masker
Tidak hanya dapat tertular melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal dari luka bintik, virus ini juga bisa ditularkan melalui percikan air liur dari orang yang sudah terinfeksi, baik saat batuk, bicara, maupun bersin.
Nah, Sobat SUKMA! itu tadi adalah penjelasan sedikit tentang cacar monyet dan beberapa cara agar terhindar dari virus tersebut yang dilansir dari beberapa artikel. Jangan lupa selalu jaga kesehatanmu yaa!. (*)
Penulis : Ana Zahra, Yunika Maritasari
Penyunting : Novia