Perpustakaan Digital Politeknik Negeri Lampung (PusDiLa) adalah aplikasi yang menyediakan e-book yang dapat dibaca kapan pun dan dimana pun yang dapat diunduh melalui playstore dan setelah melakukan pendaftaran akan segera diverifikasi oleh staff PusDiLa. Sejak tahun 2020, PusDiLa bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melalui program iPusnas, yaitu aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial yang dilengkapi dengan e-Reader untuk membaca e-book.
Suraya Kaffi Syahfura, Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mengatakan bahwa banyak fasilitas yang didapat setelah bergabung dengan Perpusnas. “Fasilitas yang didapat misalnya mahasiswa dapat mengakses e-book, jurnal, maupun tugas akhir lebih banyak,” tuturnya.
Ia juga berencana akan mulai memasukkan beberapa karya-karya dosen ke dalam iPusnas. “Rencana saya mulai tahun 2024 akan mulai memasukkan seperti beberapa karya-karya dosen, karena kita baru mendapat alat untuk mengecek plagiarisme berupa turnitin. Jadi sebelum dimasukkan ke dalam iPusnas, harus dicek apakah terjadi plagiarisme atau tidak,” lanjut Suraya.
Selain itu, iPusnas bermanfaat bagi mahasiswa agar mudah mencari buku secara online, berguna juga bagi mahasiswa yang ingin mencari buku tapi tidak ada, lalu mereka bisa diarahkan untuk mencari buku di PusDiLa, kemudian jika masih tidak ada, akan dicarikan di website iPusnas, dengan syarat telah terdaftar sebagai anggota, misalnya mahasiswa bisa menggunakan identitasnya.
Suraya juga beranggapan bahwa kerja sama antara PusDiLa dan Perpusnas bertujuan untuk meningkatkan minat baca mahasiswa. “Tujuannya untuk meningkatkan minat baca, pengembangan penggunaan buku karena jika ingin pandai harus membaca, tapi tidak hanya melalui buku fisik saja, tetapi bisa juga melalui buku online,” ucapnya.
Untuk pendaftaran sebagai anggota dengan cara mencantumkan nama dan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM). PusDiLa sendiri memakai e-book dari penerbit KUBUKU, karena menurut Suraya, KUBUKU ini yang terbaik. “Ini yang terbaik menurut saya, karena tidak menggunakan sistem sewa seperti penerbit lain, sehingga bisa dipakai dalam waktu yang lama. Selain itu juga kelebihannya bisa menandai halaman berapa yang ingin dibaca, bisa dibaca di waktu luang dengan mudah dan bisa didengarkan,” ucapnya.
Ana, staff Perpustakaan Polinela mengatakan bahwa PusDiLa memiliki program berupa sumbangan buku sebagai salah satu syarat kelulusan. “Jika ada buku yang belum ada di PusDiLa akan dicatat untuk menjadi daftar yang akan dibeli dari hasil sumbangan mahasiswa akhir tersebut. Kemudian akan dibeli melalui buku digital,” ucapnya.
Kepala UPA Perpustakaan Polinela itu juga berharap agar jumlah buku selalu bertambah dan diperluasnya perpustakaan. “Harapan saya, jika memungkinkan dapat dana dari pemerintah untuk memperluas ruang belajarnya dan bisa memperbanyak jumlah buku,” tuturnya.
Tini, staff Perpustakaan berharap mahasiswa lebih banyak mengakses PusDiLa. “Kalau bisa mahasiswa banyak yang mengakses PusDiLa. Karena setiap tahun mengadakan pembelian buku, termasuk koleksi digitalnya. Tapi Masih banyak mahasiswa yang belum tau, karena kurangnya sosialisasi,” tutupnya. (*)
Penulis: Kalina Tantri, I Putu Aditya
Penyunting: Nabila