Setelah Vakum Sejak 2015, IKA Polinela Siap Bangkit Melalui Reorganisasi

Penyampaian Visi dan Misi oleh calon Ketua IKA di ruang sidang Politeknik Negeri Lampung | Perssukma.id/Andri Sofyan

Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menggelar acara Diskusi Publik Calon Ikatan Alumni (IKA) Polinela di Ruang Sidang Utama pada Senin, 21 April 2025. Acara ini menjadi bagian dari proses reorganisasi IKA Polinela yang sempat vakum sejak 2015, dengan misi membangkitkan kembali semangat kolaborasi antara alumni dan kampus.

IKA Polinela merupakan organisasi yang telah ada sejak kampus pertama kali meluluskan mahasiswa. Organisasi ini menjadi wadah eksternal untuk menjalin silaturahmi antara alumni dan kampus, sekaligus memberikan ruang kontribusi nyata bagi almamater. Saat ini, upaya revitalisasi dilakukan melalui proses reorganisasi dan penjaringan ketua baru, dengan target terbentuknya kepengurusan aktif pada tahun 2025. Pada proses penjaringan ini, hanya terdapat satu calon tunggal yang diajukan untuk memimpin IKA ke depan.

Bacaan Lainnya

Gus Warman, Ketua IKA periode kedua, mengisahkan perannya dalam membentuk struktur dasar IKA, termasuk pembuatan logo dan penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Salah satu program yang pernah berhasil dijalankan adalah Temu dagang, yakni mempertemukan alumni produsen produk pertanian dengan alumni pengusaha sebagai bentuk sinergi bisnis. “Dulu kami pernah menginisiasi Temu dagang, mempertemukan alumni produsen dengan alumni pengusaha. Tujuannya agar tercipta sinergi nyata antar sesama alumni, sekaligus memperkuat jejaring usaha,” ujarnya.

Agung Adi Candra, Wakil Direktur (Wadir) III Polinela, menyampaikan bahwa saat ini IKA dibina oleh Pusat Karier dan Kewirausahaan atau Center for Career and Entrepreneurship Development (CCED) guna mendekatkan alumni dengan pengembangan karier mahasiswa. “Kontribusi alumni sangat penting, terutama dalam penyediaan beasiswa dan kerja sama eksternal. Kini IKA berada di bawah pembinaan CCED karena banyak beasiswa yang berhasil diperoleh melalui pendekatan alumni, seperti dari Bank Indonesia, PLN, dan lainnya. Tanpa keterlibatan alumni, pendekatan-pendekatan tersebut sulit dilakukan,” jelasnya.

Revitalisasi IKA tidak hanya membangun kembali struktur organisasi, tetapi juga menghidupkan semangat kolektif alumni untuk terlibat aktif dalam pengembangan kampus. Dengan jaringan alumni yang tersebar di berbagai sektor, IKA menjadi pintu masuk untuk memperluas kolaborasi dan memperkuat kontribusi nyata terhadap Polinela. IKA juga menjadi wadah yang memungkinkan terciptanya kerja sama lintas generasi alumni, mempererat hubungan, serta membuka peluang strategis bagi kemajuan institusi.

Bagus Eka Saputra, Presiden Mahasiswa (Presma) Polinela, menilai bahwa IKA berperan sebagai jembatan penting antara mahasiswa dan dunia kerja. “Alumni sangat berperan dalam membangun citra kampus di dunia kerja. Kinerja baik alumni mencerminkan kualitas lulusan Polinela dan memperkuat kepercayaan perusahaan terhadap institusi. Dengan adanya IKA sebagai mitra Polinela, ke depannya diharapkan dapat memfasilitasi kerja sama di berbagai bidang,” ujarnya.

Agung berharap setelah terpilihnya ketua IKA yang baru, IKA dapat kembali aktif dan mulai bergerak memberikan manfaat nyata. “Harapannya, setelah ketua IKA yang baru terpilih, organisasi ini bisa kembali aktif. Jika dikoordinasikan dengan baik dan amanah, para alumni dapat memberikan beasiswa kepada adik-adik tingkat dan membentuk IYOM (Iuran Alumni), semacam skema seperti BOPTN, yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kemahasiswaan yang bersifat non-anggaran,” tutupnya.(*)

Penulis : Andri Sofyan, Muhammad Berlian Nurfadhilah

Penyunting : Rizky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

41 + = 51