Senin, 3 Juni 2024, Jurusan Teknologi Informasi (TI) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) sukses menggelar kuliah umum dengan tema “Securing Critical Infrastructure”. Acara ini diselenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) Polinela dan menghadirkan pemateri dari Amerika Serikat yang merupakan pakar di bidang keamanan infrastruktur kritis.
Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa dari empat Program Studi (Prodi) di bawah naungan Jurusan TI yaitu Teknologi Rekayasa Internet (TRI), Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL), Manajemen Informatika (MI), dan Teknologi Rekayasa Elektronika (TRE).
Acara dimulai dengan sambutan dari Ekowin, Wakil Direktur (Wadir) IV, yang menekankan pentingnya memahami dan mengimplementasikan keamanan infrastruktur dalam era digital yang semakin berkembang.
Ekowin menjelaskan tujuan diadakannya seminar ini adalah memberikan gambaran ke depan tentang keamanan jaringan. “Memberikan gambaran kepada mahasiswa, khususnya Jurusan TI, berhubungan dengan Securing Critical Infrastructure. Jadi, artinya keamanan teknologi informasi ini kita harus tahu kegunaannya,” jelasnya.
Pemateri dari Amerika Serikat kemudian memberikan presentasi mendalam tentang berbagai tantangan dan strategi dalam melindungi infrastruktur kritis, yang mencakup semua bidang dari ancaman siber. Para peserta mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan infrastruktur. Selain itu, diskusi juga mencakup risiko potensial yang muncul dari ketergantungan pada teknologi canggih ini, serta langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan.
Kuliah umum ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis tetapi juga memfasilitasi diskusi interaktif antara mahasiswa dan pemateri. Mahasiswa berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung tentang isu-isu yang mereka hadapi dalam studi dan praktik sehari-hari.
Dewi Kania, selaku Sekertaris Jurusan (Sekjur) TI mengatakan bahwa seminar ini dapat menambah wawasan yang luas. “Seminar ini diadakan untuk menambah wawasan, karena di sini ada 4 prodi langsung. Masing-masing prodi memiliki mata kuliah yang berhubungan dengan security dan juga sangat penting untuk membantu mahasiswa mengasah keterampilan bahasa inggris, karena baru pertama kali kita mengundang pembicara dari luar negeri,” katanya.
Angga Ramadhan, Mahasiswa Prodi TRPL memberikan tanggapan terkait seminar. “Untuk seminar ini sebenarnya cukup bagus, topik yang diambil juga cukup menarik dan menambah pengetahuan tentang keamanan siber, meskipun ada sedikit kritik terhadap sound system atau pengeras suara yang kurang baik karena kami yang duduk di bagian belakang kurang mendengar,” ujarnya.
Dewi berharap kegiatan seminar ini dapat memberikan dampak yang positif. “Harapannya nanti ada pertukaran mahasiswa atau mungkin melanjutkan studi di luar negeri, semoga kegiatan ini bisa menjembatani,” tutupnya. (*)
Penulis : Syahreza Riatma, Rizky Naufal
Penyunting : Juwita