Salah satu gedung kuliah Politeknik Negeri Lampung (Polinela) yang sebelumnya dikenal sebagai Gedung Seroja saat ini berubah nama menjadi Gedung Jurusan Perkebunan Polinela. Perubahan ini sudah ditetapkan dari awal Maret 2023 yang merupakan program direksi untuk penataan jurusan, survei, serta dianalisis yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas akademik mahasiswa.
Bambang Utoyo, Kepala Jurusan (Kajur) Budidaya Tanaman Perkebunan mengungkapkan bahwa sebelum dilakukan perpindahan gedung, Mahasiswa Perkebunan biasanya menjalankan aktivitas akademik di Gedung Ki Hajar Dewantara (KHD). “Sebelumnya di Gedung KHD tepatnya di lantai 3, karena Jurusan Perkebunan berkembang dan Program Studi (Prodi) bertambah, sehingga tempat itu tidak layak untuk satu jurusan di sana,” katanya.
Meskipun adanya perubahan nama gedung, mahasiswa dari jurusan dan prodi lain tetap bisa menggunakan gedung tersebut guna kegiatan akademik, dengan catatan prioritas diberikan kepada mahasiswa dari Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan.
Aditya Rahmat, Gubernur Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perkebunan, mengungkapkan merasa terbantu dengan adanya fasilitas gedung yang lebih baik daripada sebelumnya. “Gedung tersendiri itu sangat menunjang pembelajaran, dan saya sangat berterima kasih kepada Polinela karena sudah memberikan fasilitas yang nyaman dan lengkap untuk menunjang pembelajaran ke depannya,” ujarnya.
Di gedung ini para mahasiswa bisa meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka melalui praktik-praktik yang tidak memerlukan alat-alat khusus. Bambang juga menjelaskan beberapa lab yang akan disediakan di gedung tersebut. “Nanti Lab Kopi kita juga ada di sini karena bukan lab basah, kemudian manajemen juga nanti disini lab nya, mungkin nanti di lantai 1 ada lab kopi, untuk lantai 3 khusus untuk perkuliahan supaya lebih nyaman kuliahnya,” tambah Bambang.
Aditya berpendapat jika penggunaan gedung sepenuhnya belum dimiliki Mahasiswa Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, ia meminta ketegasan Kajur dalam hal tersebut., “Terutama untuk Bapak Kajur yang di mana kami ketahui gedung itu sudah terpampang jelas untuk Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, tetapi mengapa saya ngomong begini, karena gedung itu sepenuhnya belum kami, hanya 50% mahasiswa perkebunan yang menggunakan gedung tersebut dan sisanya digunakan jurusan lain seperti Ekonomi dan Bisnis. Maksud saya di sini untuk Bapak Ketua jurusan agar lebih tegas lagi ke depannya,” ujarnya.
Dicko Shultan Syauqi, Mahasiswa Prodi Produksi Manajemen Industri Perkebunan (PMIP) memiliki harapan agar mahasiswa dapat menjaga segala aspek dari gedung ini. “Harapam saya selutuh mahasiswa Budidaya Tanaman Perkebunan secara bersama dapat menjaga Gedung Jurusan Perkebunan ini, mulai dari visualnya dan fasilitas di ruangannya seperti kursi, proyektor, hingga pintu,” timpalnya.
Bambang turut menyampaikan harapannya agar aktivitas, kondisi dan situasi akademik di kampus berjalan dengan baik khususnya untuk Mahasiswa Budidaya Tanaman Perkebunan. “Karena disini akan menjadi sentral kegiatan dari mahasiswa jurusan nantinya, seperti nanti di ruang bawah mungkin kita akan berikan fasilitas untuk mahasiswa perkebunan untuk berdiskusi disana, kita juga akan melakukan penataan, jadi semua ini merupakan kreativitas dari jurusan, membuat dan menyekat ruangan, dengan beberapa bantuan dari direksi,” harapnya. (*)
Penulis : Muhammad Salman, Wahyu Attur Muzi
Penyunting : Galih