Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Se-Indonesia (FKMPI) mengadakan seruan aksi memperingati Hari Perempuan Internasional pada Sabtu, 11 Maret 2023 di Tugu Adipura, Bandar Lampung.
Khoiru Najwa, tim kerja bidang Pergerakan FKMPI Lampung mengungkapkan aksi ini sebagai ekspresi para perempuan untuk selalu maju dan berani. “Kita di sini tidak ada tema, karena biar para perempuan ini maju dan berani membungkam semua segala kekerasan atau yang terjadi saat ini tanggapan,” ucapnya.
Selama acara berjalan disambut simpatik oleh massa walaupun dengan keadaan cuaca yang tidak pasti. “Alhamdulillah, acara disambut simpatik hadir semua kesini dan massanya lumayan banyak, walaupun pagi atau siang panas mereka sangat antusias, kegiatan ini diikuti sebanyak kurang lebih 50 orang,” tambah Najwa.
Acara ini digelar untuk membentuk momentum para Mahasiswa Lampung dengan mengundang seluruh elemen aliansi untuk sama-sama menyuarakan hak-hak perempuan. Rio Ade Irawan, wakili FKMPI, sebagai koordinator lapangan utama menjelaskan perempuan yang dimaksud adalah perempuan yang bersuara. “Perempuan di sini ialah perempuan-perempuan yang memiliki suara. Banyak kontribusi negara ini yang terbentuk oleh sumbangsihnya perempuan termasuk di Lampung, tapi di sini kita bisa melihat perempuan-perempuan di Lampung itu tidak hanya dilecehkan oleh beberapa oknum, bahkan orang tua sendiri pun banyak melecehkan anaknya diri sendiri,” ungkapnya.
Ia serta berpendapat bahwa keistimewaan perempuan harus diakui kapan saja, tidak hanya pada hari besar yang diperingati. “Makna hari perempuan ini adalah hari yang istimewa, tetapi di sini bukan berarti istimewanya hari perempuan itu. Hari ini saja bisa jadi hari perempuan itu istimewa, kita ada di sini karena ibu kita, kita di sini karena restu dan doa ibu kita sehingga kita bisa sehat, dan juga kita bisa berpikir secara rasional karena makanan-makanan yang diberikan ibu kita. Oleh karena itu saya memaknai hari perempuan ini adalah hari perempuan yang sangat istimewa,” tuturnya.
Aksi tersebut mengangkat perihal perempuan kuat-perempuan hebat dan mengenai isu-isu perempuan yang ada khususnya di Lampung, seperti seksualitas serta perbedaan gender. Melalui jalannya acara ini dapat disalurkan pengetahuan bahwasanya perempuan itu tidak hanya bekerja di rumah, kasur, atau dapur saja.
Ikhwan Syawaludin, ikut memaknai bahwasanya para wanita memiliki peran penting dalam kehidupannya. “Bentuk peringatan perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan gender dan hak-haknya, para wanita sejatinya memiliki peran penting dalam kehidupan,” ungkapnya.
Najwa menjelaskan harapannya bahwa aksi ini bisa menyadarkan para perempuan Indonesia untuk selalu berani dan berjuang bersama-sama. “Harapannya semoga dengan terlaksananya aksi hari ini kita perempuan-perempuan bisa tersadarkan dan berani berjuang bersama,” harapnya. Rio juga menimpali bahwa ke depannya mahasiswa serta pemerintah bisa lebih tanggap terhadap isu-isu yang menimpa perempuan. “Harapan saya ke depannya untuk mahasiswa tidak hanya Mahasiswa Politeknik tapi seluruh mahasiswa di Lampung itu lebih peka lagi terhadap isu-isu perempuan. Terus kepada masyarakat kepada para pejabat-pejabat cobalah dilihat lagi perempuan-perempuan di daerah Lampung ini, jangan ada lagi perbedaan-perbedaan gender segala macam tidak mau ada ke depannya,” tutupnya. (*)
Penulis : Azizul Latif, Galih Ahmad Fadilah
Penyunting : Dyanita