Tanam Mangrove, Akhiri Rangkaian PTF 2024

Penutupan acara Polinela Tourism Fest (PTF) diakhiri dengan PTF in Action Tanam Mangrove di kawasan Muara Pantai Merak Belantung, Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu 29 Juni 2024/Yunika Maritasari

Polinela Tourism Fest (PTF) adalah acara tahunan Program Studi (Prodi) D3 Perjalanan Wisata Politeknik Negeri Lampung (Polinela), PTF 2024 diakhiri dengan ditutupnya acara terakhir yaitu PTF in Action Tanam Mangrove di kawasan Muara Pantai Merak Belantung, Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu, 29 Juni 2024.

Kegiatan yang telah berlangsung sejak 3 hari yang lalu ini telah berhasil mencapai total kurang lebih 200-300 peserta dari seluruh rangkaian PTF 2024 yang ada. Rangkaian acara yang diselenggarakan antara lain, talk show yang diisi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Traveller Lampung, Dosen, dan Content Creator hingga Direktur PT Suhita Lebah (Lembah Suhita), workshop ecoprint, dan terakhir, penanaman mangrove.

Bacaan Lainnya

Dipersiapkan lebih awal, PTF 2024 mengangkat tema “Explore Nature Celebrating With Sustainable Creations” yang berbeda dari tahun sebelumnya. Peserta terbuka untuk umum dan terlihat beberapa berasal dari  kampus di sekitar Bandar Lampung seperti Universitas Teknokrat dan Universitas Malahayati.

Muhammad Mahendra Adi Jaya, Koordinator Lapangan (Koorlap) mengatakan bahwa tema yang diambil bagus untuk lingkungan sekitar. “Karena kita kan harus cinta alam dan ini bisa juga menjadi solusi untuk mengurangi polusi-polusi yang ada, makanya kita memilih untuk menanam mangrove di Merak Belantung,” katanya.

PTF in action tanam mangrove memilih lokasi Muara Pantai Merak Belantung, Kalianda dengan alasan banyak pantai yang ada di Kalianda  bisa memicu potensi bencana alam seperti tsunami. Selain itu, ini adalah usaha guna meluaskan hutan-hutan mangrove yang ada di Kalianda.

Rifda Azzahara, Duta Lingkungan Polinela 2024 menanggapi bahwa pentingnya merawat lingkungan serta menjaga kelestarian alam. Kemudian ia berharap supaya kegiatan seperti ini terus dilakukan secara rutin. “Kita sebagai generasi muda perlu menjaga lingkungan serta merawat kelestarian alam kita, seperti mengikuti kegiatan pada hari ini dan semoga kegiatan ini terus berlangsung rutin,” ungkapnya.

Meylani Prisilia, peserta dari Universitas Teknokrat Indonesia yang turut ikut dalam kegiatan tanam mangrove ini memberi saran untuk kedepannya bisa lebih terinci lagi kegiatannya. “Mungkin bisa ditambah informasi-informasi detail acaranya, seperti manfaat mangrove itu apa dan kenapa harus dilakukan penanaman itu, kemudian hal lain seperti lokasinya agar peserta atau wisatawan bisa mempersiapkan diri,” ungkapnya.

Koorlap pun berharap agar acara selanjutnya bisa lebih maksimal. “Semoga PTF tahun depan lebih baik lah, harus berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala. Tapi sebuah event kan pasti ada namanya kendala,” tutup Mahendra. (*)

Penulis : Yunika Maritasari, Natasya Rohimah

Penyunting : Adit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 + 1 =