Polinela Raih Pendanaan P2MD

Penandatangan Kontrak Pendanaan Ketua Kelompok P2MD, Selasa, 14 Juni 2022 | Perssukma.id/DOK M.Abid Rabbani

Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menggelar Program Pemberdayaan Masyarakat Desa(P2MD). Proposal menjadi salah satu pemicu ajang lomba pemilihan dari beberapa mahasiswa yang mengikuti P2MD ini. P2MD ini sudah dimulai sejak April 2022 lalu adapun peserta yang mengikuti ajang ini, yaitu Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan (Tepa), Prodi Perjalanan Wisata, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Namun dari  pengajuan 3 proposal tersebut, yang lolos ketahap presentasi hanya Prodi Tepa dan PW.

Sumber pendanaan untuk P2MD ini berasal dari Direktorat Jenderal (Dikjen) Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) serta fasilitas, pembekalan, dan pendamping didukung baik oleh pihak kampus. Mulai dari awal pengajuan sampai laporan pertanggungjawaban. Menanggapi hal ini Disnata Cahya selaku panitia turut senang, karena lolos dan mendapatkan dana. “Alhamdulillah dua-duanya lolos dan mendapat dana hibah. Untuk Prodi Tepa sendiri mendapat dana sebesar Rp25.000.000,- dan Prodi PWsebesar Rp33.500.000,-,”tuturnya.

Bacaan Lainnya

Setelah menandatangani kontrak dana hibah masing masing kelompok, setiap kelompok wajib melaksanakan bina desa di desa yang telah diajukan selama 5 bulan, yaitu dari bulan Juni – November. Disnata berharap, dengan adanya P2MD ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi bagi mahasiswa dan organisasi mahasiswa (ormawa) yang ada di Polinela. “Semoga dengan lolosnya dua proposal P2MDini,dapat memberikan ruang belajar dan pengabdian bagi mahasiswa, dan semoga dapat memotivasi ormawa yang ada di Polinela. Semoga tahun depan lebih banyak yang mengajukan proposal P2MD dari ormawa lain,” ujarnya.

Meyliana Astriyantika, Dosen Pembimbing (Dospem) Prodi PW menjelaskan tahapan yang dilalui pada P2MD ini. “Setelah tanda tangan kontrak tim dengan kampus dan Kementerian, selanjutnya adalah implementasi rencana program di masing-masing lokasi. Kegiatan dimulai dari kunjungan penjajakan untuk perkenalan dan penyampaian ruang lingkup kegiatan kepada objek/subjek yang dipilih. Lalu sesuai peta jalan proposal, akan mulai menjalankan program-program, monitoring, hingga evaluasi pada akhir kegiatan. Kegiatan akan dilaksanakan sesuai rencana pada proposal. Program-program yang telah dirancang harus dijalankan secara maksimal, agar output pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi lokal dapat tercapai dengan baik. Adapun program yang dijalankan, yaitu pelatihan untuk capacity building yang mendatangkan narasumber kompeten, pembangunan sarana prasarana, dimana keseluruhannya akan dilakukan monitoring dan evaluasi juga agar berkelanjutan,” jelasnya.

Terkait fasilitas, semua fasilitas cukup tersedia dan mudah diakses. Kedua kelompok, Prodi Tepa maupun Prodi PW sudah memilih lokasi dengan subjek/objek yang tepat. Dimana program yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan lokasi tersebut. “Jadi saya rasa kegiatan P2MD yang nanti dilaksanakan akan mendapat sambutan baik dan memberikan dampak luar biasa,” ujar Meyliana.

Salah satu Mahasiswa Prodi PW, Haikhal Salya Firdausmengapresiasi diadakannya P2MD ini. “Menurut saya, dengan adanya P2MD ini sangat bagus untuk diikuti karena ini merupakan tentang pemberdayaan masyarakat desa. Dimana mahasiswa mempunyai ide untuk membuat desa tersebut berkembang dari segi ekonomi atau pengetahuan dan bisa dijadikan sebuah pengalaman untuk mahasiswa,” ujarnya. Haikal juga menjelaskan, bahwa adanya kesulitan dalam mencari ide pada saat mengikuti P2MD ini.“Kendalanya, yaitu pada saat penentuan ide ingin melaksanakan penyelenggaraan pengembangan desa dan penentuan tema, ujarnya. Ia juga berharap, pengembangan dan pengabdian desa yang akan mereka lakukan berjalan dengan lancar. “Harapan saya kedepannya, pengembangan dan pengabdian ke desa ini berjalan lancar, karena kita ingin memberikan contoh yang baik untuk seluruh mahasiswa atau organisasi yang ada di kampus, bahwa ini sangat penting diikuti yang ingin menambahkan pengalaman dan wawasan tentang cara mengembangkan desa. Saya juga berharap, tahun depan bisa mengajukan atau mengikuti P2MD dan semoga Polinela banyak yang lolos proposalnya tahun depan,” harap Haikal.(*)

Penulis: Oky Endrawan, Siti Marwiya
Penyunting: Shindy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

63 ÷ = 9