Senin, 27 Maret 2023, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menyelenggarakan seruan konsolidasi penolakan pengesahan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang disahkan pada 21 Maret 2023. Kegiatan tersebut berlangsung pada sore hari di depan Wall Climbing Polinela.
Konsolidasi tersebut membahas pencerdasan untuk memberikan pengetahuan perihal UU Cipta Kerja dan perencanaan KBM Polinela untuk turun aksi Aliansi Lampung Memanggil. Konsolidasi selanjutnya akan diadakan di hari esok Selasa, 28 Maret 2023 pukul 16.00 WIB dengan lokasi yang sama.
Aprian Pratama, Presiden Mahasiswa (Presma) Polinela, mengatakan konsolidasi ini merupakan pembahasan UU Cipta Kerja yang sudah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia yang menuai kontroversi dari awal pembentukan dan perjalanannya memang sudah banyak elemen masyarakat menolak adanya urgensi saat ini. “Seperti yang kita ketahui sebagai Mahasiswa Vokasi yang lebih banyak melakukan praktek dan imbasnya UU Cipta Kerja tersebut akan terasa di kita setelah kita wisuda nanti, karena kita adalah calon-calon buruh yang akan merasakan dampak tersebut,” tuturnya.
Selain itu, konsolidasi yang dilakukan hari ini merupakan lanjutan dari konsolidasi yang telah dilakukan di Aliansi Lampung Memanggil, karena dampak dari UU Cipta Kerja ini bukan hanya dirasakan Mahasiswa tapi juga buruh dan seluruh elemen masyarakat.
Aprian mengakui bahwa antusias mahasiswa yang ikut kegiatan ini cukup untuk menghadiri konsolidasi ini. “Allhamdulillah bisa dikatakan tidak terlalu dikit atau tidak terlalu banyak. Artinya kawan-kawan dari mahasiswa sadar akan urgensi saat ini yang benar-benar perlu kita perjuangkan bersama, perlu kita dobrak bersama,” ucapnya.
Salah satu Mahasiswa Polinela yang namanya tidak ingin disebutkan berharap agar KBM Polinela lebih aktif lagi untuk menyuarakan konsolidasi ini. “KBM Polinela diharapkan lebih aktif untuk hadir, karena UU Cipta Kerja ini menjadi keresahan masyarakat sehingga kita sebagai Mahasiswa untuk turun tangan membela masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Presma juga berharap untuk gerakan yang dilakukan saat ini membuahkan hasil seperti yang dituntut untuk mencabut UU Cipta Kerja. “Semoga apa yang kita lakukan membuahkan hasil yang baik dan kita terus menjaga esensi dan semangat perjuangan dari pergerakan kita tidak hanya untuk saat ini namun untuk kedepannya,” tutupnya. (*)
Penulis: Nabila Agustina, Mohammad Haziq
Penyunting :Dyanita