Hampir seluruh ruang kelas di Gedung Kuliah Bersama (GKB) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menjadi tempat belajar bagi mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi). Namun, banyak mahasiswa merasa terganggu dengan berbagai fasilitas yang rusak, yang semakin lama mengurangi kenyamanan mereka dalam menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di gedung tersebut.
Fasilitas rusak yang dimaksud seperti, meja kuliah miring, lampu kelas yang berkedip, proyektor Liquid Crystal Display (LCD) yang kualitas gambarnya buruk, televisi yang tidak bisa dinyalakan, dan Air Conditioner (AC) panas.
Lukman Nudyn, Mahasiswa Prodi Akuntansi Bisnis Digital (AKBD) menyampaikan keluh kesahnya terkait kondisi fasilitas di GKB yang dirasakan semakin menurun, seperti meja dan kursi yang rusak, AC yang sering tidak berfungsi. Selain itu, beberapa keran wastafel di kamar mandi juga tidak berfungsi. Kerusakan fasilitas ini jelas berdampak pada kenyamanan dan efektivitas proses belajar. “Kerusakan pada kursi dan meja sangat mengganggu kenyamanan kami, sehingga proses belajar terasa kurang nyaman. AC yang sering tidak berfungsi dan terkadang mati membuat suasana kelas menjadi panas, apalagi kami kelas gabungan, jadi ruangan tersebut terasa penuh dan panas,” ucapnya.
Aufabaladika, Mahasiswa Prodi Akuntansi Perpajakan (AKTP) berbicara tentang keluh kesahnya terhadap penurunan fasilitas di GKB ini sangat berpengaruh terhadap kondusifitas pembelajaran. “Iya, sangat berpengaruh terhadap kondusifitas pembelajaran di ruang kelas GKB karena akan memperpanjang waktu dimulainya pembelajaran jika LCD, proyektor, atau TV rusak, membuat suhu di kelas sangat gerah jika AC rusak, dan membuat pusing jika lampu ruangan kelas mulai berkedip,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa seharusnya pihak kampus punya dana yang cukup untuk membiayai kampus dengan fasilitas mumpuni. “Pihak kampus seharusnya memberikan fasilitas yang memadai. Tidak masalah mahal, yang penting awet dan tidak mudah rusak karena seharusnya pihak kampus punya dana yang cukup untuk membiayai kampus dengan fasilitas mumpuni. Tidak masalah dengan fasilitas-fasilitas yang ada sekarang, yang penting adalah awet dan berkualitas,” tambah Aufa.
Dzakwan, Mahasiswa Prodi Teknologi Rekayasa Internet (TRI) merasa terganggu dengan gangguan listriik di GKB terhadap proses KBM. “Dari saya pribadi yang pasti gangguan listrik cukup menganggu, karena pembelajaran di GKB sangat bergantung dengan listrik, apalagi kalau listriknya mati, ruangannya panas dan kami juga ngoding butuh suasana nyaman jadi kalau panas kami gak nyaman melaksanakan KBM,” ucapnya.
Lukman berharap pihak kampus segera memperbaiki fasilitas yang membuat mahasiswa terganggu. “Harapan saya, pihak kampus bisa segera memperbaiki fasilitas-fasilitas yang rusak di GKB, supaya kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lebih nyaman dan kondusif, karena fasilitas yang baik sangat penting untuk mendukung kualitas pembelajaran mahasiswa,” tutupnya.
Penulis : Kd Asti Ananta Damayanti, Amanah F Zahra
Penyunting : Nadia