Pihak kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela) telah melakukan kegiatan koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Bencana yang ada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung untuk mengantisipasi banjir dengan cara pengangkatan sedimen dari bypass sampai Masjid Al-Banna baru. Selain itu, Polinela juga melakukan penormalisasian di sekitar sungai dalam kampus, yang berguna untuk memperlancar jalannya air dan penataan agar terlihat lebih bagus. Diperkirakan akan berlangsung selama 1 minggu, dimulai dari kegiatan pembuatan lubang biopori yang dilakukan pada 22 April 2024.
Marwan, Bagian Rumah Tangga Polinela mengatakan kegiatan ini berkaitan dengan kondisi banjir dan berdampak pada lingkungan kampus. “Kegiatan ini berkaitan dengan kondisi dan hujan terus-menerus yang berdampak untuk kampus dan lingkungannya. Sebelumnya, ini kegiatan rutin Politeknik Pencinta Alam Lampung (Poltapala) Polinela yaitu “Kali Bersih” yang melibatkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lainnya sebagai penanganan sebelum banjir,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa Polinela juga bekerja sama dengan BBWS Mesuji Sekampung dalam pembuatan lubang biopori dan kolam resistensi. “Langkah terakhir juga, kita bekerja sama dengan BBWS Mesuji Sekampung untuk melakukan pembuatan lubang biopori. Lubang biopori ini adalah lubang resapan air yang berfungsi mencegah terjadinya banjir. Selain itu kita juga berencana membuat kolam resistensi, yaitu kolam penampungan air untuk penanganan banjir,” tambah Marwan.
Dewansa, dari BBWS Mesuji Sekampung menjelaskan sedang melakukan kegiatan penanganan tanggap darurat pasca banjir. “Kita melakukan penanganan tanggap darurat pasca banjir dengan melakukan tindakan normalisasi pengangkatan sampah disekitar bantaran sungai, dengan tahapan pembersihan, pengangkatan sedimen, dan pelebaran tikungan sungai yang menyempit,” jelasnya.
Adek Sinta, Mahasiswa Akuntansi Perpajakan memberi apresiasi terhadap upaya yang dilakukan Polinela untuk mencegah banjir. “Hal ini patut diapresiasi ya, kegiatan berupa pengangkatan sedimen dan penormalisasian sungai sangat bermanfaat, bukan hanya untuk dalam Polinela tapi juga lingkungan sekitar luar kampus,” tuturnya.
Dewansa berharap agar kita saling memantau dan menjaga kondisi sungai. “Ya harapan saya agar kita memantau dan menjaga kondisi sungai, karena tidak mungkin orang dari luar yang jelas tidak tahu kondisinya,” harapnya.
Adek Sinta berharap agar upaya yang dilakukan dapat terealisasi. “Saya berharap apa yang dilakukan Polinela saat ini benar-benar dapat mencegah banjir, sehingga hal tersebut tidak akan terulang untuk ketiga kalinya. Semoga dari banjir kemarin juga menumbuhkan rasa peduli mahasiswa untuk menjaga kebersihan lingkungannya,” tutupnya.
Penulis : Nabila Agustina, Adit Indra Lesmana
Penyunting : Juwita