Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) kembali melakukan kegiatan Polinela Goes To School (PGTS) setelah dua tahun lamanya ditiadakan, karena masih berlanjutnya pandemi Covid-19. Sejak 22 April – 5 Maret, kegiatan PGTS ini dilaksanakan secara offline ke beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di luar Bandar Lampung. Sedangkan, untuk sekolah yang berada di wilayah Bandar Lampung belum sempat dikunjungi, karena tidak adanya izin dari beberapa sekolah di Bandar Lampung dan masih berlakunya surat edaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kegiatan PGTS ini diikuti oleh beberapa mahasiswa Polinela dan dikoordinasikan oleh Kementerian Pendidikan BEM Polinela. Kegiatan ini tetap berjalan dengan efektif, meskipun jumlah mahasiswa yang berpartisipasi dibatasi.
Tujuan dilaksanakannya PGTS ini, yaitu untuk mempromosikan Polinela. “Tujuan diadakannya kembali kegiatan PGTS ini, guna untuk mempromosikan Polinela, karena Polinela semakin memiliki banyaknya prodi baru bahkan adanya jenjang S2 juga,” ujar Beni Hidayat selaku Pembantu Direktur (Pudir) III.
Target sekolah yang ingin dikunjungi sebanyak 48 SMA dan SMK. Namun, yang sudah dikunjungi masih 11 SMA dan SMK, yaitu SMA Negeri 1 Kotabumi, SMA Negeri 2 Tegineneng, SMA Negeri 1 Gunung Alif, SMA N 1 Bukit Kemuning, SMK Ne 1 Talang Padang, SMK Negeri 1 Kotabumi, SMA Negeri 1 Tanjung Raja, SMK Negeri Pertanian Pembangunan (PP) Lampung, SMA Negeri 2 Kotabumi, SMA Negeri 3 Kotabumi, SMK Al-Hikmah Lampung Tengah.
Pada kegiatan PGTS ini, Kementerian Pendidikan BEM Polinela membahas mengenai jalur masuk yang ada di Polinela, Program Studi (Prodi), Jurusan, Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa), serta beasiswa yang bisa diraih di Polinela. Dalam mempromosikan Kampus Polinela, Kementerian Pendidikan BEM Polinela menggunakan media power point, brosur digital, dan beberapa pamflet yang ditempelkan di mading sekolah.
Nurhalimah, salah satu siswi SMK Negeri 1 Talang Padang, menanggapi bahwa materi yang disampaikan dapat dipahami. “Materi yang disampaikan oleh kakak-kakak mengenai prodi di Polinela, jalur masuk di Polinela, kegiatan ormawa, serta beasiswa lainnya dapat saya pahami, sehingga adanya pandangan kedepannya untuk lanjut ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN),” tuturnya.
Selain terkendala pandemi, dana yang belum turun dari pihak direksi membuat kegiatan PGTS ini terhambat. “Untuk pendanaan memang belum turun, namun dari pihak atas menjanjikan dana bakal turun. Kendala mengapa dana kemarin belum turun di awal, ialah karena banyak sekolah yang belum ACC,” ujar Santika selaku Ketua Pelaksana (Ketuplak) kegiatan PGTS.
Dana yang dijanjikan oleh pihak direksi untuk kegiatan ini, yaitu sebesar 15 juta rupiah dan akan diproses minggu ini. “Sudah diproses, mudah-mudahan minggu ini sudah cair,” ujar Pudir III. Setelah berjalannya kegiatan di masing-masing SMA dan SMK, Polinela memberikan bingkisan berupa kalender dan gelas Polinela melalui perantara mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut.(*)
Penulis: Alfina Fadilah Yusriyana, Andri FP
Penyunting: Aura