Ramadhan E-Sport 2025, Silahturami Lewat Kompetisi

Suasana pertandingan 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭𝘦 𝘭𝘦𝘨𝘦𝘯𝘥𝘴 dalam rangkaian acara Ramadhan E-Sport 2025 di GSG Polinela. | Perssukma.id/Ahmad Khoirudin

Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga (UKMO) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) kembali mengadakan Ramadhan E-Sport 2025 dengan tema “Rise a Champion in Ramadhan”. Acara ini bertujuan mempererat silaturahmi antarpemain serta membangun kedekatan antarmahasiswa Polinela.

Turnamen ini bersifat terbatas dan tidak dibuka untuk umum. Tahun ini, sebanyak 64 peserta berpartisipasi dalam empat cabang, yaitu Mobile Legends (ML), eFootball, Free Fire (FF), dan Pro Evolution Soccer (PES). Kegiatan berlangsung pada 21-23 Maret 2025 di tempat yang berbeda, yaitu Gedung Serba Guna (GSG), Gedung Seroja, dan Gedung Kenanga Bawah (QB).

Bacaan Lainnya

Wayan Juliana, Ketua Pelaksana (Ketuplak) mengungkapkan bahwa Ramadhan E-Sport merupakan agenda tahunan UKMO Polinela. “Acara ini bertujuan menjadi ajang silaturahmi antarpemain. Konsepnya masih sama seperti tahun sebelumnya, tetapi tahun ini ada penambahan cabang lomba. Tahun lalu hanya ada ML, FF, dan eFootball, sedangkan tahun ini kami menambahkan PES,” ujarnya.

Raden Haider, peserta turnamen ML mengungkapkan bahwa alasannya mengikuti acara ini adalah untuk mengisi waktu dan bersenang-senang. “Saya ikut turnamen ini buat seru seruan aja, pengen main dan merasakan suasananya,” ujarnya.

Raden, menambahkan pengalamannya selama pertandingan yang menurutnya, permainan berjalan lancar ditambah suasana yang mendukung. “Bermain tadi terasa sangat nyaman. Tempat duduk yang pas, udara juga dingin, biasanya kan panas,” ujarnya.

Riani, panitia yang bertugas menjelaskan bahwa persiapan acara dilakukan dengan perencanaan yang matang, mulai dari menentukan tujuan, menyusun anggaran, hingga membagi tugas sesuai peran masing-masing. “Kami juga menyiapkan aspek teknis seperti perizinan, perlengkapan, dan koordinasi dengan narasumber atau pengisi acara. Hanya saja terdapat perubahan mendadak dalam jadwal, yang harusnya setelah pembukaan langsung ada lomba, tetapi ternyata harus ditunda hingga setelah Magrib,” jelasnya.

Wayan berharap dalam perlombaan ini peserta dapat menjunjung solidaritasnnya. “Harapannya mungkin untuk peserta inikan lomba, tetaplah menjunjung solidaritas, superioritas, dan silahturami antarpemain,” harapnya.

Raden juga mengapresiasi fasilitas yang telah disediakan panitia dan memberikan beberapa masukan untuk penyelenggara. “Sebenarnya sudah cukup baik, tapi ada hal-hal kecil yang bisa ditingkatkan. Misalnya, bedak untuk pelicin layar. Selain itu, penataan tempat duduk mungkin bisa lebih baik, seperti berjajar menghadap lawan langsung,” tutupnya.(*)

Penulis : Ahmad Khoirudin, Piji Tri Patriot

Penyunting : Tia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

− 4 = 6