Presma Aklamasi, Fokuskan Restorasi KBM Polinela

Sumpah Jabatan Presma dan Wapresma Kepengurusan 2023/2024 di Gedung Sakura (S) Polinela, Rabu, 7 Februari 2024 | Perssukma.id/M. Salman

Dalam suasana penuh antusias, Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menyambut era baru kepemimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Polinela dengan dilantiknya Rio Hermawan sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) dan Abdul Rosyid sebagai Wakil Presiden (Wapresma) untuk periode 2024. Pelantikan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Februari 2024 di Gedung Sakura Polinela. Pemilihan berlangsung secara aklamasi, mengingat hanya ada satu calon yang maju tidak mengurangi semangat dan harapan besar yang menyertai acara pelantikan menggambarkan keyakinan yang kuat akan arah baru.

Rio mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. “Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur dan senang karena Mahasiswa Polinela mempercayai saya dengan tanggung jawab besar ini. Insya Allah, kami memiliki banyak agenda, kegiatan, dan permasalahan yang harus kami tuntaskan ke depan,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Rio juga membagikan gagasan yang akan dikembangkan selama kepemimpinannya. “Melihat di tahun kemarin banyak sekali problem baik di keseluruhan KBM maupun di internal BEM sendiri, beberapa Program Kerja (Progja) kurang terlaksana dengan baik. Maka dari itu, gagasan untuk tahun ini kami fokus pada restorasi, memperbaiki, dan mengkaderisasi kembali, karena kami melihat daya kritis mahasiswa saat ini kurang. Fokus ke depan, kami akan membawa visi restorasi ini,” tuturnya.

Ia juga menambahkan pentingnya menampung aspirasi mahasiswa. “Yang pasti banyak sekali aspirasi yang kami tampung, terutama penyampaian mengenai fasilitas dan kebijakan kampus. Ini merupakan fokus kami ke depannya,” tambah Rio.

Ahmad Maliki, Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) menanggapi terkait hanya ada Pasangan Calon (Paslon) tunggal.  “Menurut saya etisnya organisasi itu harus ada beberapa calon, karena anggota KBM Polinela bisa selektif memilih pemimpin yang relevan untuk memimpin mereka selama satu periode kedepan tapi ternyata faktanya di Polinela hanya ada satu pasangan yang mencalonkan entah dari Mahasiswa Polinela nya ini yang terlalu apatis atau ambisius perihal akademik, jadi pemilihan terjadi secara aklamasi karena hanya ada satu calon saja,” ungkapnya.

Rio berharap kinerja yang akan dijalankan oleh kepemimpinan baru dapat memperbaiki dan menyatukan kembali BEM KBM tidak hanya secara formalitas saja tetapi secara emosional. “Harapan kami dalam satu periode ke depan adalah fokus dengan visi restorasi kami untuk memperbaiki budaya-budaya yang mungkin di internal BEM sendiri kurang pas. Budaya kerja kita ke depannya lebih semangat lagi mengabdi ke KBM. Kami ingin KBM ini menyatu kembali, karena kami adalah keluarga besar mahasiswa. Artinya, relasi yang kami bangun tidak hanya secara formalitas tapi juga terbangun emosional. Karena jika hubungan semuanya terjalin dengan baik, insya Allah permasalahan bisa kami tuntaskan bersama,” ucapnya.

Megga Devi, salah satu audiensi berharap agar komunikasi antara pemimpin mahasiswa dengan mahasiswa lainnya dapat berlangsung secara efektif dan efisien. “Saya berharap mereka dapat menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh mahasiswa, baik melalui forum-forum diskusi, rapat terbuka, maupun media sosial. Serta dapat memastikan bahwa aspirasi dan kebutuhan semua mahasiswa dapat terwakilkan dan tersampaikan dengan baik,” harapnya.

Ahmad berharap kepemimpinan baru dapat bekerja secara sinergis di KBM Polinela. “Kami berharap Presma ini bisa bekerja secara sinergis untuk menanamkan nilai-nilai intelektual, akademis, dan organisatoris kepada Mahasiswa Polinela. Sejauh yang kami lihat, minat untuk berorganisasi di kalangan mahasiswa sangat minim,” tutupnya. (*)

Penulis : Kd Asti Ananta Damayanti, Natasya Rohimah

Penyunting : Juwita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 3 = 2