Perdana Gedung Kuliah Bersama digunakan untuk UAS

Gedung Baru Politeknik Negeri Lampung, Senin, 02 Januari 2023 | Perssukma.id/Arif Prayoga W

Senin, 02 Januari 2023, Gedung Baru atau disebut Gedung Kuliah Bersama merupakan bangunan baru yang yang dibangun oleh Politeknik Negeri Lampung (Polinela) sejak bulan Agustus 2022 kini sudah mulai digunakan oleh mahasiswa. Saat ini, penggunaan Gedung Kuliah Bersama ini pertama kali digunakan untuk ruangan Ujian Akhir Semester (UAS). Namun, belum semua Program Studi (Prodi) menggunakan gedung ini, sebab sebagian ruangan belum siap digunakan.

Gedung yang memakan biaya anggaran 28 Milyar tersebut masih belum siap sepenuhnya, dikarenakan  masih ada beberapa barang sisa dari pembangunan yang berada didalam gedung serta kotornya lantai bekas pembangunan. Adapun beberapa fasilitas yang unggul didalam masing-masing ruangan, seperti CCTV, kursi, meja, Air Conditioner (AC) dan TV LED dengan ukuran sekitar 60 inch.

Bacaan Lainnya

Sismita Sari Kepala Program Studi (Kaprodi) Pengolahan Perkebunan Kopi mengatakan, gedung kuliah ini nyaman meskipun belum 100% pembangunannya. “Lumayan lengkap semua sudah ada seperti LCD dan CCTV hanya saja perlu peningkatan pada penempatan kursi yang kurang tepat, tapi sudah nyaman karena kita masih dalam proses melengkapi,” ujarnya.

Pemasangan CCTV diarea gedung ini merupakan salah satu keamananyang dilakukan pihak kampus untuk sekitar Gedung Kuliah Bersama ini. Rara, Satuan Pengaman (Satpam) Polinela mengatakan, “Untuk keamanan, semua CCTV menyala, dari lorong-lorong hingga setiap ruang kelas,” jelas  Rara.

Selain itu pada bagian depan gedung tersebut terdapat lapangan parkir yang cukup besar dibandingkan gedung Polinela lainnya, tetapi akses jalan menuju gedung tersebut masih belum optimal, dikarenakan jalan tersebut masih berlumpur sehingga harus membawa kendaraan dengan hati-hati.

Achmad Ridwan, Mahasiswa Akuntansi Bisnis Digital mengeluh, dikarnakan sulitnya akses jalan untuk masuk ke gedung baru tersebut. “Ban motor jadi kotor karena lumpur becek habis hujan,” tutur Ridwan.

Ridwan juga mengatakan bahwa saat memasuki gedung, para mahasiswa diperintahkan untuk melepaskan sepatunya tetapi tidak ada rak sepatu sehingga sepatu-sepatu mahasiswa berserakan. “Iya, tidak ada rak sepatu, bingung mau letakkan sepatu dimana soalnya berantakan,” jelas Ridwan.

Diharapkan dengan adanya gedung baru tersebut nantinya mahasiswa bisa melaksanakan kuliah menjadi lebih efektif dan dapat diadakan secara luring dan tidak perlu daring kembali. “Harapan saya dari gedung baru ini semoga tidak ada hybrid lagi jadi semuanya belajar langsung secara offline dan lebih efektif lagi belajarnya,” harapnya. (*)

Penulis : Arif Prayoga W, Muhammad Salman
Penyunting: Shindy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

10 ÷ = 1