Penerapan E-voting Pemira 2023

Pemantauan Presentase Hasil e-voting Pemira 2023 di Gedung Sakura, Rabu, 25 Januari 2023 | Perssukma,id/Rima Okaviyana

Mengikuti perkembangan teknologi, isu mengenai digitalisasi direalisasikan pada kegiatan Pemilihan Umum Raya (Pemira) 2023 Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui voting elektronik (e-voting).

Pemungutan suara yang dilakukan pada 25 Januari 2023 untuk pemilihan Gubernur (Gub) dan Wakil Gubernur (Wagub) Jurusan Ekonomi dan Bisnis (Ekbis) serta Budidaya Tanaman Pangan, sedangkan untuk Jurusan Peternakan, Budidaya Tanaman Perkebunan serta Teknologi Pertanian sudah terpilih secara aklamasi. Kegiatan ini dilanjutkan kembali pada 26 Januari 2023 untuk pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma).

Menanggapi hal ini Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pemira, Igo Prasetyo menjelaskan teknis pemungutan suara melalui e-voting ini, yang dapat diakses melalui http://student.polinela.jaraka.id oleh Mahasiswa Polinela, dengan login menggunakan e-mail dan password akun jejaring akademik (Jaraka) masing-masing mahasiswa, kemudian pilih menu Aplikasi dan klik e-voting.

E-voting dapat diakses oleh Mahasiswa Polinela Diploma III dari semester 1-5 dan Diploma IV dari semester 1-7 dan terdata mahasiswa aktif Polinela, sehingga mahasiswa cuti sepihak dan sudah lulus tidak bisa melakukan e-voting. Penerapan gagasan e-voting ini di cetuskan dan dibantu oleh Agung Adi Chandra selaku Pembantu Direktur (Pudir) III yang merupakan salah satu solusi untuk meminimalisir kecurangan serta memaksimalkan agar seluruh Mahasiswa Polinela dapat menggunakan hak suaranya.

Salah satu Mahasiswa Akuntansi Perpajakan menilai ada kelebihan dan kekurangan dalam e-voting pemira 2023. “Menurut saya e-voting melalui jaraka ini ada plus dan minusnya. Seperti yang saya lihat lebih terkontrol akan peserta pemilihnya dan transparan juga, hanya saja disatu sisi seringnya server down membuat beberapa mahasiswa lebih memilih golput daripada menunggu server kembali pulih,” ujarnya.

Berbeda dengan tanggapan sebelumnya, Mohammad Saddam Ali, Mahasiswa Pengelolaan Agribisnis menanggapi kurang berkesannya pemira tahun ini dikarenakan diadakan secara online. “Kurang cukup berkesan, karena pemilihannya online,” tuturnya.

Wakil Ketua Pansus berharap agar tidak terjadi kericuhan ataupun kecurangan pada pemira kali ini. “Harapannya semoga bisa berjalan dengan lancar  tidak ada kerusuhan, kecurangan dari manapun sehingga seterusnya bisa lebih baik lagi daripada tahun ini dan pemungutan suara bisa dilakukan secara offline agar terasa suasana pemira,” ungkapnya.(*)

Penulis: Rima Oktaviyana
Penyunting: Shindy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 65 = 75