Seminar dan kampanye gizi kembali digelar secara offline oleh Insinyur Sarjana dan Peternakan Indonesia (ISPI) di Gedung Serba Guna (GSG) Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Sabtu, 17 Desember 2022. Acara ini mengangkat tema “Pentingnya Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak Untuk Mencegah Stunting”, dimulai pukul 08.30 sampai dengan 12.30 WIB.
Kegiatan ini menghadirkan empat pemateri, pemateri pertama yaitu Tri Melasari, sebagai Direktur Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Peternakan Dirjen PKH Kementrian Pertanian RI, pemateri kedua Reihana, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang digantikan oleh Nova, pemateri ketiga Agus Wahyudi, sebagai Ketua Perhimpunan Industri Peternakan Ayam Ras (PINTAR) Lampung, dan Sofyan M Wijaya, selaku dosen ahli gizi Universitas Lampung (Unila).
Kegiatan ini bekerja sama dengan D4 Teknologi Produksi Ternak (Tekproter) Polinela. Materi yang disampaikan dari keempat narasumber yaitu berupa pentingnya mencegah stunting dalam kehidupan dengan pemenuhan pangan hewani, penyebab terjadinya stunting, dan apa dampaknya ketika terkena stunting.
Nani Irwani, selaku penanggung jawab kegiatan dan Ketua Program Studi (Kaprodi) Tekproter menyampaikan tujuan acara ini adalah untuk sharing pengetahuan untuk peduli konsumsi hewani. “Untuk sharing pengetahuan dilakukan ke Ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), masyarakat, dan mahasiswa, serta beberapa organisasi profesi untuk peduli konsumsi hewani karena untuk pencegahan stunting,” ujarnya.
Peserta acara ini berasal dari Ibu PKK dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), beberapa mahasiswa dari 5 Perguruan Tinggi Lampung yaitu Unila, Polinela, Universitas Terbuka (UTB), Universitas Nahdatul Ulama, dan Universitas Muhammadiyah Kota Bumi.
Pemateri pertama, Tri Melasari memberi tanggapan bahwa, seminar ini memberikan pembelajaran betapa pentingnya pencegahan stunting. “Edukasi untuk Ibu-Ibu PKK, dan mahasiswa, serta masyarakat umum tentang bagaimana cara mencegah stunting yang disubsidi dari pangan hewani, sehingga berdampak pada peningkatan produksi ternak, serta kesejahteraan peternak,” katanya.
Seminar ini berlangsung dengan lancar dan mahasiswa berantusias. “Sangat berantusias untuk peserta, karena sampai selesai masih banyak yang diruangan,” lanjut Tri.
Tidak jauh berbeda dengan Tri Melasari, Ita Surya Dewi selaku mahasiswa Nahdatul Ulama Lampung beranggapan bahwa acara ini sangat baik, karena bisa menambah wawasan para peserta tentang penyebab stunting. “Sangat baik, karena sebelum mengikuti acara ini tidak tahu tentang stunting, setelah mengikuti acara ini jadi tahu tentang stunting, dan ternyata penyebab stunting itu bukan cuman dari kekurangan gizi tetapi juga karena kehamilan saat remaja,” ujarnya.
Ketua ISPI Lampung berharap dengan adanya seminar dan kampanye gizi ini bisa memberikan pelajaran dan cara bagaimana mencegah stunting. “Dengan adanya seminar ini bisa menjadi model atau edukasi kita ke mahasiswa ataupun masyarakat,” harap Aris Susanto. (*)
Penulis : Riana Nida Sandiva, Siti Marwiyah
Penyunting : Aura