Forum Komunikasi Mahasiswa Bidikmisi (FORKOMDIKSI) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) yang kini diubah menjadi Forum Komunikasi Beasiswa Anak Negeri (FORMABAN) Polinela menggelar Seminar Kewirausahaan, dan Launching Rumah Wirausaha Polinela dengan tema “Menumbuhkan Jiwa Wirausaha yang Berkarakter, Berloyalitas, dan Memiliki Kreativitas”. Acara ini dilaksanakan secara offline dan online di Gedung Serba Guna (GSG) Polinela dan melalui platform Zoom Meeting, Minggu, 06 November 2022 pukul 07.00 WIB s/d selesai. Acara ini dikhususkan bagi Mahasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), dan Beasiswa Pendidikan Sekitar Bukit Asam (Bidiksiba), dengan jumlah peserta untuk angkatan 2020 berjumlah 285 orang, angkatan 2021 berjumlah 109 beserta 5 Penanggung Jawab (PJ), serta tambahan 305 orang, dan angakatan 2022 berjumlah 423 orang.
Acara ini dihadiri dan diisi dengan pemateri dari Miltie Fanana, adapun tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada penerima beasiswa. “Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada seluruh penerima beasiswa Polinela tentang kewirausahaan, dan bagaimana caranya membangun jiwa wirausaha dalam diri mahasiswa, serta untuk mengetahui berbagai tips-tips para pelaku usaha di bidang bisnis dan cara menghadapi masalah pada dunia usaha dan launching rumah usaha wirausaha Polinela, dan pelantikan anggota muda atau pengurus baru Formaban Polinela tahun 2022,” ujar Devitra Amanda. Acara ini diwajibkan bagi mahasiswa angkatan 2020, 2021, dan 2022 sebagaimana untuk mengingatkan kembali tugas, hak dan kewajiban mahasiswa KIP-Kuliah. Selain itu, dalam acara ini juga dikhuskan bagi angkatan 20021 dan 2022 wajib menggunakan dress code kemeja dan beralmet.
Devitra Amanda mengatakan bahwa, selama acara ini berlangsung ada sebuah kendala. “Dikarenakan jumlah dari penerima beasiswa pada hari ini cukup banyak, dan anggota dari kepanitiaan cukup sedikit, jadi pada saat akan mengatur peserta atau yang mengikuti kegiatan pada hari ini cukup sulit, dikarenakan susah sekali bagi mahasiswa untuk diam dan menyimak materi yang diberikan supaya terdengar dikarenakan kebisingan dari mahasiswa yang mengikuti acara ini,” katanya. Selain itu, terdapat pula pendapat dari salah satu mahasiwa Polinela, Rajess Pandego. “Jadi, kalau yang aku dapat sih dari pemateri tadi kayak ngasih tau cara, terus step dan langkah-langkah dalam berwiarusaha, nah terus pemateri tadi juga sempat cerita mengenai perjalanan beliau dalam merintis usahannya, terus pemateri sangat memotivasi sekali bagi kita peserta seminar itu. Dan, untuk harapannya dengan adanya seminar kewirausahaan ini mahasiswa dan mahasiswi ini di Formaban dapat terbuka pikirannya tentang peluang berwirausaha kedepannya, dan termasuk saya juga, semoga saya kayak mikir gitu untuk kedepannya berwirausaha,” ujarnya.
“Materinya nggak terlalu banyak ya, tapi sangat memotivasi sekali, pemateri menyampaikan bagaimana cara kita berwirausaha mulai dari usia kita yang masih muda, menyampaikan bagaimana tips and trick yang dapat kita lakukan dalam berwirausaha, serta memberitahu cara bagimana kita bisa berinovatis dan berinovasi di era millenial sekarang ini. Serta harapan saya untuk kedepannya, mungkin peserta yang mengikuti seminar ini diperluas lagi lingkupnya, agar ilmu dan pengalaman-pengalaman yang disampaikan dapat bermanfaat bagi banyak orang lagi,” ucap Rinta Meliana. (*)
Penulis : Diah Ayu Lestari, Sofyan Nur Zailani
Penyunting : Aura