Tingkatkan minat dan bakat produktivitas kopi di Lampung, Politeknik Negeri Lampung (Polinela) lahirkan program studi (prodi) baru, yakni Pengelolaan Perkebunan Kopi. Acara ini berlangsung di Ruang Sidang Perpustakaan Polinela. Prodi ini merupakan prodi ke-3 dari Jurusan Perkebunan.
Dalam kegiatan lokakarya kurikulum Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi, Polinela melakukan kerja sama dengan salah satu industri yaitu, PT. Louis Dreyfus Company (LDC), Kamis (13/01/22). Pembuatan kurikulum ini harus melibatkan kerja sama dengan dunia industri, agar nantinya dapat melahirkan mahasiswa yang berkompeten di bidangnya. Bentuk kerja sama industri ini sebagai support bagi Mahasiswa Polinela nantinya, contohnya magang dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau tempat pelarian kerja nantinya, dan juga menjadi tempat diskusi mata kuliah (matkul) yang sedang dirancang.
Sismita Sari selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Pengelolaan Perkebunan Kopi mengatakan, bahwa Prodi ini merupakan jenjang Diploma IV. “Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi ini merupakan Diploma IV atau Sarjana Terapan dan mahasiswa lulusan prodi ini akan mendapat gelar S.Tr.P, ” ujar Sismita.
Prodi ini juga merupakan sebagai wadah minat dan bakat bagi anak-anak petani kopi yang berada di Lampung. Selain itu, diharapkan pemuda di Lampung dapat menggali ilmu tentang pengelolaan perkebunan kopi di Polinela. “Nantinya mahasiswa diajarkan tentang hulu dan hilir kopi, yaitu dari budidaya sampai pengelolaannya,” kata Sismita.
Selain memperoleh pengetahuan akademik di lingkungan kampus, mereka juga diberi kebebasan di luar kampus, seperti magang. “Kami kemarin sudah merencanakan kerja sama lagi dengan Politeknik Negeri Jember (Polije), tujuannya nanti akan diadakan pertukaran pelajar agar dapat saling mempelajari tentang pengelolaan kopi di kampus yang berbeda.
Hal yang membuat prodi ini menarik, yaitu pengelolaan perkebunan kopi. Ini membuat minat dan bakat anak petani kopi terutama di Lampung mempunyai tempat mengaplikasikan fashion – nya di bidang kopi dan cara pengelolaannya. Maka nanti mereka akan berkembang sesuai dengan pembelajaran, kemudian disinkronkan juga dengan pengalaman mereka di luar kampus, agar semakin berkompeten di tempat magang industri seperti di PT. LDC.
Selain itu, peluang agar nantinya dapat direkrut perusahaan sebagai tenaga peneliti dan dapat menjadi entrepreneur muda. Selain itu, mereka bisa juga membuka usaha sendiri secara matang dengan ilmu yang telah diperoleh. Prodi ini juga sudah dirancang sejak lama, dan baru diizinkan serta mendapatkan Surat Keputusan (SK) pada 26 Februari 2021.
Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi dapat didaftarkan oleh calon mahasiswa baru 2022. “Kami juga akan membuka kuota pendaftaran sebanyak 40 mahasiswa. Target yang akan kami prioritaskan tidak hanya kuantitas, melainkan kualitas karena kita akan menyaring mahasiswa yang mempunyai fashion dan tingkat daya saing dalam menimba ilmu dan berkembang,” tutur Sismita.
Sismita juga mengatakan bahwa terdapat kendala dalam mencari tim yang dapat diajak untuk bekerja sama dan ia berharap prodi ini dapat menyejahterakan petani di Lampung. “Untuk kendala yang kami alami, yaitu harus mencari tim kerja sama yang siap untuk berkolaborasi, mengayomi, dan memfasilitasi Mahasiswa Polinela. Dan saya berharap prodi ini dapat menyejahterakan petani di Lampung, serta memberikan peluang dan wawasan untuk mahasiswa lulusan Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi di tempat tinggal mereka masing- masing dan dapat berwirausaha,” tuturnya.
Terkait dengan hal ini Robertus Tri Harto Aji, Manajer PT. LDC yang bekerja sama dengan Polinela, mengatakan bahwa kerja sama ini baru dalam proses tanda tangan kerja sama. “Kerja sama ini baru dalam proses tanda tangan kerja sama. Bentuk kerja sama ini, yaitu lebih mendukung para mahasiswa seperti memfasilitasi tempat magang mahasiswa dalam ilmu pengelolaan perkebunan kopi yang ada di Polinela. Selain itu, dalam proses pembelajaran di prodi ini, kita berkerja sama dalam pematangan mahasiswa. Ini juga kami menandatangani untuk beberapa mahasiswa yang akan magang di perusahaan kami, dan kemungkinan besar kami akan memberikan dosen serta matkul khusus yang berkaitan dengan industri,” ujar Robertus.
Menurut Manajer PT. LDC, prodi ini sangat bagus. “Menurut saya, Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi ini sangat bagus sekali, karena di Lampung ini belum ada secara formal tentang pendidikan untuk pengelolaan perkebunan kopi. Kami juga dari perusahaan memberi pemahaman tentang cara pengelolaan kopi yang baik dan benar kepada para petani yang berada di desa-desa, tentunya di Provinsi Lampung, agar mereka tahu bagaimana cara mengembangkan kebun kopi mereka. Dengan adanya Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi ini, dapat memberikan dorongan bagi adik-adik yang masih bersekolah menengah atas, agar tergiur dalam meneruskan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi tentunya,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa anak petani kopi yaitu Adil Dharma Wibowo yang kini menjabat sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) Polinela periode 2022 mengatakan bahwa, hal ini merupakan sebuah langkah yang bagus. “Menurut saya ini merupakan sebuah langkah yang sangat bagus dan menarik, karena di Indonesia baru ada 3 prodi yang mengadakan perihal pengembangan pengelolaan perkebunan kopi, dan mengingat juga bahwasanya Provinsi Lampung merupakan penghasil kopi terbesar ke-2 se-Indonesia setelah Sumatra Selatan,” ujar Adil.
Senada dengan Sismita, Adil berharap prodi ini dapat membantu masyarakat yang berada di pedesaan. “Harapannya prodi baru ini dapat terdengar sampai ke telinga-telinga masyarakat di desa-desa, karena menurut saya ini suatu hal yang bagus untuk kawan-kawan dan pemuda yang berada di desa yang bersama-sama dalam memajukan desanya masing-masing. Dan semoga prodi ini dapat bermanfaat untuk masyarakat banyak yang berada di pedesaan, karena dapat membantu mereka untuk menyalurkan mimpinya,” tuturnya.(*)
Penulis: Wina Viona, Oky Endrawan
Penyunting: Novriani