Keluhkan Kondisi Saung, Penanggung Jawab TeFa Angkat Bicara

Kondisi beberapa fasilitas Saung di Agro Edutourism yang sudah rusak, Jumat, 14 April 2023 | Perssukma.id/Galih Ahmad Fadilah

Agro Edutourism merupakan Teaching Factory (TeFa) Program Studi (Prodi) Perjalanan Wisata (PW) Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Area ini merupakan tempat yang biasa digunakan untuk kegiatan praktik Mahasiswa Produ PW dalam menjual paket-paket wisata.

Tempat yang bermanfaat bagi prodi serta Mahasiswa Polinela ini ternyata sebenarnya bukan merupakan fasilitas umum namun tidak ada larangan terhadap Mahasiswa Polinela untuk berkegiatan di area tersebut, tempat yang terdiri dari saung-saung bambu ini mulai mengalami kerusakan-kerusakan kecil, seperti robohnya salah satu pondok, serta paku-paku yang muncul.

Bacaan Lainnya

Dalam keterangannya Anwar Rahman, penanggung jawab TeFa PW menyatakan jika sebenarnya Agro Edutourism ini bukan merupakan fasilitas umum yang bisa digunakan siapa saja. “Sebenarnya gubuk-gubuk itu bukan fasilitas umum, kami buat itu bukan untuk mahasiswa bisa nongkrong-nongkrong. Walaupun fasilitas kita itu dipakai mahasiswa dari Prodi lain tapi ya tentu saja kita bolehkan. Namun jika rusak masa iya kita juga yang benerin,” jelas Anwar.

Tidak seperti TeFa Prodi lain yang tidak bisa menerima kunjungan dari Prodi yang tidak sama, Ia menyayangkan anggapan para Mahasiswa Prodi lain yang berkunjung terkait tuntutan bagaimana kondisi TeFa, tetapi tidak ikut serta dalam menjaganya. “Seperti orang-orang membawa sampah lalu sampahnya bertaburan berantakan masuk ke dalam kolam. Kasihan orang-orang yang selalu memungutinya, dan juga gubuk yang dirasa roboh itu karena overload, menyalahi SOP,” lanjut Anwar.

Bersamaan dengan itu, para Mahasiswa Prodi PW juga ikut serta dalam mengurus serta bertanggung jawab akan lingkungan TeFa. Larasati Andriana, salah satu Mahasiswa Prodi PW menjelaskan penjagaan TeFa merupakan salah satu tugas mata kuliah yang ada. “Contoh kecilnya kami sebagai Mahasiswa PW itu selalu memperhatikan kebersihan di TeFa, kemudian merenovasi TeFa itu juga bagian dari tugas salah satu mata kuliah kami,” jelas Laras.

Perihal salah satu gubuk yang roboh masih belum diketahui siapa pelakunya. Anwar juga meluruskan  jika ada fasilitas yang dirusak maka harus diganti rugi oleh siapa fasilitas itu dirusak, sehingga dapat menjawab pertanyaan mengapa TeFa masih belum diperbaiki lingkungannya.

Dalam rencana ke depannya pendanaan TeFa akan berasal dari penjualan paket pariwisata yang akan terkumpul guna menambahkan serta memperbaiki fasilitas-fasilitas yang ada.

Ayu Rahma Wulandari, Mahasiswa Akuntansi Bisnis Digital mengungkapkan alasan mengunjungi saung saat menunggu jam kelas tiba. “Biasanya datang ke saung ini buat misal menunggu kelas berikutnya karena saya tidak kos. Kelebihan saung ini enak sih dingin, jadi tidak panas-panasan saat menunggu kelas,” ungkap Ayu.

Laras berharap Saung TeFa bisa berkembang lebih baik lagi dengan para pengunjung yang ikut menjaga. “Harapan saya terkait saung semoga bisa makin bagus dan berkembang lagi, kemudian untuk orang-orang yang berkunjung ke TeFa juga bisa turut ikut menjaga dengan cara tidak membuang sampah sembarangan,” harapnya.

Anwar serta berharap agar TeFa PW selalu maju dan terjaga. “Harapannya TeFa ini maju dan selalu terjaga, untuk siapapun yang datang kesini itu selalu peduli akan kebersihan, keindahan, kesejukan,  sehingga menjadi kabar baik bagi Polinela terdapat tempat wisata serta para mahasiswanya yang bagus,” tutupnya. (*)

Penulis : Galih Ahmad Fadilah, Yosi Andreas Pritama
Penyunting : Yesha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 7 = 1