Kabel Listrik Kendur dan Semrawut, Ini Penjelasan Kasubbag Polinela

Kabel Kendur di Area Jalan Gedung QB, Selasa, 18 April 2023 | Perssukma.id/Danang Aryo A.S

Kabel semrawut dan kendur menjadi salah satu masalah yang merusak keindahan suatu tempat dan dapat membahayakan bagi orang-orang disekitarnya. Hal ini terjadi pada kabel listrik dari Gedung QB sampai Lab Perikanan Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Kabel listrik berwarna hitam dan besar yang sanggahnya hanya satu tiang dan berukuran kecil terlihat kendur, banyak uluran-uluran kabel terlihat semrawut, tepat di Lab Perikanan terlihat kabel sudah menyentuh pagar besi tempat Mahasiswa Perikanan praktik.

Ex-Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian (Kasubbag), Erlis mengatakan bahwa kabel listrik yang kendur ini hanya kurang tarik dan beban yang terlalu berat sehingga terlihat menggantung semrawut. “Kabel Listrik hanya kurang tarik dan beban terlalu berat hingga kendur sehingga terlihat semerawut,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Ia juga menjelaskan hal ini bisa dilakukan dengan bantuan petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN), karena memerlukan peralatan yang memadai dan memerlukan keamanan ekstra dari pihak PLN. “Untuk melakukan itu kita memerlukan alat-alat untuk menarik dan jika kita lakukan sendiri akan cukup berbahaya untuk kita sendiri,” tambahnya.

Irwansyah, Kasubbag, mengungkapkan banyak uluran kabel listrik yang kendur karena proses penambahan kapasitas listrik yang diperlukan serta jaringan yang memadai dan proses nya yang memakan waktu.  “Hal itu terjadi karena kita menambah kapasitas listrik itu juga akan menambah jaringan yang diperlukan dan proses yang cukup memakan waktu. Hal ini yang membuat efek tambahan kabel. Harus ditempatkan seadanya dulu. Hal ini bukan sengaja tidak diperbaiki, tetapi harus mengikuti prosedur,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan akan mengajukan perbaikan tersebut sesegera mungkin, tetapi tetap harus mengikuti prosedur dan itu juga akan perlu waktu untuk direalisasikan. “Untuk masalah ini dari saya akan segera diperbaiki, tetapi kita harus tetap mengikuti prosedur dan membutuhkan waktu,” tambahnya.
Teknisi Sarana dan Prasarana, Muhammad Habib Riyanto menuturkan bahwa hal ini bisa terjadi karena kabel listrik yang perlu disangga dengan tiang yang tersedia tidak berimbang dan jika dipaksakan untuk menampung beban kabel yang ada akan ditakutkan patah. “Untuk penampung tiang beton itu berkapasitas 2 tarikan kabel, tetapi disitu saja sudah ada 4, sebenarnya itu dah tidak mampu makanya menjulur ke bawah dan jika ditarik akan patah,” tuturnya.

Ia mengatakan untuk solusi dari ini adalah dengan penambahan tiang ditempat tersebut atau relokasi dari tiang yang sudah ada karena pembelian tiang beton lumayan susah. “Solusinya ya dengan menambahkan 1 tiang disitu atau relokasi tiang yang bisa dipindahkan akan dipindah kesitu karena pembelian tiang beton agak susah,” jelasnya.

Selain itu, kendala dalam pemeliharaan antara lain kurangnya tenaga teknis yang tersedia untuk melakukan perawatan, perbaikan, dan analisa di lingkungan Polinela, dalam hal ini juga memerlukan alat-alat penunjang tambahan seperti crane dan alat berat lainnya.

Bella Septiana Surbakti, Mahasiswa Agribisnis Pangan, menanggapi mengenai kabel tersebut ia merasa risih dan berbahaya sebab kurang rapih dan kabel yang seharusnya tergantung di tempat tinggi tetapi malah tergantung rendah. “Lebih ke risih ya kurang rapi, biasanya kan agak tinggi tapi ini menggantung ke bawah gitu kan bahaya juga,” ungkapnya. Dia juga berharap agar segera diperbaiki dan tinggikan lagi. “Ya semoga bisa segera diperbaiki dan ditinggikan kembali agar lebih aman,” harapnya. (*)

Penulis : Ardila Karisma, Danang Aryo Aditama Susilo

Penyunting : Yesha

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

51 − 41 =