Beberapa Mahasiswa Politeknik Negeri Lampung (Polinela) telah mempresentasikan hasil Program Pemberdayaan Masyarakat Desa(P2MD) di Ruang Sidang, Rabu, 18 Mei 2022. Kegiatan ini dilakukan secara dalam jaringan (daring). Menurut kemahasiswaan.bsi.ac.id P2MD merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa melalui organisasi kemahasiswaan yang ada di perguruan tinggi, misalnya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), atau bentuk bentuk organisasi kemahasiswaan intra kampus lainnya.
Adapun mahasiswa yang lolos tahap satu ini berasal dari Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan (Tepa) dan D3 Perjalanan Wisata (PW). Berdasarkan surat edaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), terdapat 134 judul proposal yang lolos pada tahap pertama ini. Presentasi judul proposal mahasiswa ini dibagi menjadi dua, yaitu Prodi Tepa dapat sesi kedua,Rabu, 18 Mei 2022 pada pukul 13.00 WIB dan Prodi PW pada sesi ketiga, Kamis, 29 Mei 2023 pada pukul 10.05 WIB.
Dalam kegiatan ini, masing-masing kelompok memiliki ketua kelompok. Adapun Ketua kelompok Prodi PW diketuai oleh Anhar Aji Saputra dengan Dosen Pembimbing (Dospem) Meyliana Astriyantika, dan pada Prodi Tepa diketuai oleh Wina Viona dengan Dospem Zukry Andry.
Dospem dari kelompok Prodi Tepa turut menjelaskan apa dan bagaimana kegiatan P2MD ini. “Jadi kegiatan P2MD ini terkait dengan judul Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Vokasi. Disini mahasiswa berkompetisi boleh satu prodi atau lintas prodi. Mereka akan terjun ke lapangan kurang lebih selama enam bulan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Polinela mengirim tiga tim, namun pada tahap satu ini yang lolos hanya dua tim,” ujar Zukry.
Kegiatan ini hanya sampai tahap dua, dimana pada tahap dua itu merupakan tahap terakhir, yaitu pengumuman diikuti informasi pendanaan untuk kegiatan ini, dan teknis administrasi yang akan di jelaskan pada tahap dua nanti. Adapun salah satu syarat mahasiswa yang ingin mengikuti kegiatan ini adalah mengikuti salah satu Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dengan aktif, karena ini merupakan salah satu penunjang keaktifan mahasiswa yang nantinya akan terjun di dunia masyarakat, karena mahasiswa yang ikut ormawa tentunya sudah belajar dasar manajemen.
Anom Suwito, salah satu Mahasiswa Tepa yang mengikuti P2MD menanggapi kegiatan ini. “Jadi, sebelumnya kita sudah mendapat ide bahwa desa ini tidak terlalu jauh dari kota. Banyak sekali komoditas seperti padi dan jagung melimpah. Kita juga surveibagaimana keadaannya, dimana kita melihat hanya menjual jagung kering. Disitu juga kami menemukan olahan tepung, tetapi masih berupa olahan tepung kasar. Nah disini, bagaimana kita membantu masyarakat Desa Margo Mulyo tersebut mendapatkan lebih dari itu untuk meningkatkan perekonomian,” tutur Anom.
Tentunya, apabila lolos ke tahap selanjutnya mereka akan benar – benar membantu kegiatan yang ada di desa tersebut mensosialisakian, membimbing, dan mengajarkan para kelompok tani yang ada di sana. Selain itu bentuk kerja sama tim yang dilakukan pun kompak.
Ketua P2MD dari Prodi PW ikut memberikan tanggapannya tentang timnya yang lolos pada tahap pertama. “Tidak menyangka kalau bisa sampe lolos tahap pertama, gak nyangka sih bisa lolos,” ujar Anhar.
Ia juga menyampaikan kendalanya pada saat pengerjaan proposal, dimana kelompok mereka kesulitan saat pengumpulan data-data terbaru di desa tujuan tersebut. Ia berharap semoga timnya bisa lolos ke tahap pendanaan dan juga program kegiatan yang di rancang dapat terealisasikan. Adapun tahapan selanjutnya setelah ini, yaitu hanya menunggu tahapan pengumuman tentang pendanaan. Zukry Berharap semoga tim dari Polinela dapat lolos ke tahap berikutnya. “Semoga lolos ke tahap berikutnya, berdoa saja dan semoga tahun-tahun berikutnya akan lebih banyak lagi judul-judul proposal untuk kegiatan P2MD,” tutupnya. (*)
Penulis : Mutiara Salsabila, Hanysa Firdiandita
Penyunting : Novri