Himpunan Mahasiswa (HIMA) Teknologi Pangan (TEPA) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) lolos proposal penerima pendanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) Tahun 2023 dengan proposal berjudul ”Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Melalui Bimtek dan Pendampingan Pengolahan Pangan Berbasis Tepung Pisang Termodifikasi Fermentasi Spontan di Desa Suak, Lampung Selatan” dari April hingga November 2023.
Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), guna menumbuhkan rasa peduli mahasiswa dan berkontribusi kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.
Dwi Eva Nirmagustina, Ketua Program Studi (Kaprodi) TEPA mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai sarana untuk meningkatkan peringkat Polinela. “Melalui P2MD ini dapat meningkatkan kapasitas Polinela sebagai Perguruan Tinggi Vokasi yang mampu memberikan sumbangsih bagi masyarakat, meningkatkan peringkat Polinela dalam mendapatkan pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan mahasiswa ikut berperan aktif dalam memecahkan permasalahan masyarakat,” ucapnya.
Aulia, salah satu anggota kelompok yang lulus seleksi pendanaan kegiatan P2MD ini menjelaskan manfaat bagi mahasiswa maupun desa yang akan dituju nantinya. “Menurut saya pribadi, tujuan dan manfaat dari kegiatan ini untuk melatih kemampuan berpikir mahasiswa, mampu untuk menganalisis masalah, serta memecahkan masalah. Selain itu, impact yang di berikan dari program ini tidak hanya untuk mahasiswa saja, karena kita melibatkan desa, kegiatan ini juga memiliki tujuan agar desa yang kami bisa itu bisa lebih maju lagi,” tuturnya.
Samsul Hidayat, selaku ketua kelompok mengatakan bahwa mahasiswa mampu memecahkan suatu masalah melalui program ini. “Ya mungkin kegiatan ini tuh seperti pemberdayaan masyarakat desa gitu dan kegiatan ini lebih berfokus untuk mahasiswa mampu memecahkan masalah. Manfaatnya kalau untuk mahasiswa itu mampu mengembangkan skill, melatih public speaking, dan mampu mengatur waktu. Kemudian, manfaat untuk desa sendiri desanya dapat berkembang, menambah wawasan bagi desa itu, mampu belajar dan memperoleh penghasilan,” ujarnya.
Dwi Eva berharap agar mahasiswa dapat menjalankan tugas dengan baik selama program berlangsung. “Semoga mahasiswa bisa melaksanakan kegiatan dengan lancar, semoga tahun depan mendapat kesempatan lagi untuk mendapatkan pendanaan dan semoga kegiatan bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.
Salah satu Mahasiswa Prodi TEPA yang tidak ingin disebutkan namanya juga berharap adanya pengaruh positif terhadap potensi desa yang dituju. “Dengan diadakan P2MD ini semoga mahasiswa bisa belajar bersama masyarakat, terjun langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat menyelesaikan potensi masalah yang ada di desa itu sekaligus mengembangkan potensi yang dimiliki desa,” tuturnya. (*)
Penulis : Kalina Tantri, Puput Sugandari
Penyunting : Dyanita