Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Garda Kedisiplinan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) kembali menggelar kegiatan donor darah pada Selasa, 17 Juni 2025. Dengan tema “Setetes darah untuk kehidupan, harapan, dan perjuangan” ini memiliki arti sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Kegiatan ini bekerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung dan dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Polinela.
Elsya Dya Cantika, Ketua Pelaksana (Ketuplak) menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar guna memastikan ketersediaan stok darah bagi pasien yang membutuhkan. “Tujuannya untuk menyediakan pasokan darah bagi yang membutuhkan, seperti pasien yang akan menjalani operasi, supaya prosesnya tidak terhambat jika memerlukan darah,” ungkapnya.
Elsya menambahkan alasan kegiatan ini dilaksanakan pada hari kerja agar sesuai dengan aktivitas di kampus. “Kenapa kami memilih hari biasa, karena target kami adalah sivitas akademika Polinela. Jadi kita pilih hari kerja, kalau weekend kan sepi,” tambahnya.
Dian Ayu Ekowati, Dokter UDD PMI Provinsi Lampung menjelaskan bahwa setiap pendonor harus melewati serangkaian prosedur ketat guna memastikan keamanan dan kelayakan. “Setiap peserta menjalani proses skrining ketat, mulai dari registrasi, pengecekan Hemoglobin (HB) hingga tekanan darah,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan donor darah, kesiapan fisik peserta diutamakan. Masih banyak mahasiswa, khususnya perempuan, yang datang tanpa memperhatikan kondisi tubuh, seperti belum sarapan atau baru selesai menstruasi. Kondisi tersebut membuat mereka lebih rentan mengalami pusing atau lemas setelah mendonorkan darah. Oleh karena itu, persiapan yang baik sebelum donor sangat penting agar prosesnya berjalan aman dan nyaman.
Dian juga mengatakan bahwa donor darah bermanfaat baik bagi pendonor maupun penerima. “Untuk manfaatnya adalah bagi pendonor, proses ini membantu regenerasi sel darah dan bisa menurunkan kolesterol. Sementara bagi penerima, darah yang didonorkan sangat berharga dalam kondisi darurat,” ungkapnya.
Ratna Nabila, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Produksi dan Manajemen Industri Perkebunan (PMIP) mengatakan alasan mengikuti donor darah karena bagus untuk kesehatan. “Menurut saya donor darah itu bagus untuk tubuh dan kesehatan. Karena bisa membantu mengurangi sakit kepala dan gejala-gejala yang sering dirasakan sehari-hari,” ujarnya.
Tidak hanya mahasiswa, tenaga kependidikan Polinela juga serta dalam kegiatan donor darah. Venda Setiawan, staf bagian Akademik dan Kemahasiswaan Polinela mengungkapkan bahwa keikutsertaannya merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama sekaligus upaya menjaga kesehatan diri. “Secara pribadi, saya ingin menguji adrenalin dan ketahanan fisik, sekaligus mengecek apakah saya benar-benar sehat atau tidak,” ujarnya.
Kegiatan donor darah dinilai memiliki nilai moral yang penting karena merupakan bentuk nyata dalam membantu orang lain. Aksi sederhana seperti mendonorkan darah menjadi wujud kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. Lebih dari sekadar kegiatan sosial, donor darah dipandang sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan yang dapat dijaga keberlangsungannya.
Elsya berharap kegiatan ini bisa mengubah stigma negatif terkait donor darah. “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mengubah stigma negatif terhadap donor darah. Masih banyak yang takut donor karena takut darahnya habis, padahal donor itu justru menyehatkan,” tutupnya. (*)
Penulis: Natasya Rohimah, Shafiyyah Azzahra
Penyunting : Nayla