Debat Pemira Polinela, Sudah Tentukan Pilihanmu?

Debat Kandidat Pemira Polinela 2024-2025 di Gedung QB, dengan salah satu audiens mengajukan pertanyaan kepada para kandidat | Perssukma.id/Adit

Debat kandidat Pemilihan Raya (Pemira) 2024-2025 Politeknik Negeri Lampung (Polinela) telah dilaksanakan pada 20 Januari 2025 di Gedung QB Polinela. Acara dengan mengusung tema “Merekonstruksi Sistem Pendidikan Guna Menunjang Demokrasi Kreatif Dalam Lingkup Polinela” ini menampilkan para calon pemimpin mahasiswa yang berkompetisi dalam pemilihan berbasis sistem digital untuk pertama kalinya. Sistem digital tersebut merupakan inovasi hasil kolaborasi dengan mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Informatika (MI) yang mengembangkan platform pemungutan suara digital berkelanjutan.

Zulkifli, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pemira, menjelaskan bahwa sistem baru ini dirancang untuk penggunaan jangka panjang. “Sistem digital ini akan menggantikan metode pencoblosan konvensional menggunakan kertas dan paku. Mahasiswa tetap hadir secara offline namun memilih menggunakan komputer atau laptop yang disediakan panitia,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Ahmad Maliki, Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) mengatakan bahwa meski para calon menunjukkan kompetensi, masih terdapat beberapa catatan penting. “Para kandidat sering tidak fokus pada pertanyaan dan terlalu menyimpang dari tema debat yang telah ditentukan,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Ryan Rizani Dira Mahasiswa Jurusan Perkebunan menggarisbawahi pentingnya kesiapan kandidat dalam menjawab pertanyaan. “Para calon seharusnya lebih mempersiapkan diri dan fokus pada substansi, bukan sekadar formalitas,” tegasnya.

Ahmad Maliki menambahkan harapannya kepada calon yang akan terpilih nanti dapat berkerja sama secara sinergis. “Harapan saya mereka dapat bekerja sama secara sinergis untuk membangun Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Polinela yang aktif, berintegritas, dan peduli terhadap lingkungan. Kita tahu Polinela ini masih membutuhkan banyak perbaikan,” ujarnya.

Panitia Pemira telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran pemilihan, termasuk verifikasi data mahasiswa aktif untuk mencegah kecurangan. “Kami mengantisipasi agar tidak ada mahasiswa non-aktif yang ikut dalam pemungutan suara,” jelas Zulkifli.

Inovasi lain yang diterapkan tahun ini adalah kewajiban setiap pasangan calon untuk memasang minimal satu banner kampanye. “Ini untuk meningkatkan euforia dan memudahkan mahasiswa mengenal para kandidat mereka,” tambahnya.

Meski demikian, panitia masih menghadapi kendala teknis, terutama terkait ketersediaan gedung untuk pemungutan suara karena bertepatan dengan berbagai kegiatan organisasi mahasiswa lainnya. “Kemungkinan besar pemilihan akan dilaksanakan hari Rabu, namun waktu pastinya masih menunggu konfirmasi,” ujar Zulkifli.

Zulkifli berharap Pemira tahun ini dapat menjadi momentum penguatan demokrasi kampus yang sehat. “Politik memang keras, tapi permusuhan hanya di ranah politik. Selesai pemilihan, kita kembali menjadi teman,” tutupnya.

Dengan berbagai inovasi dan persiapan yang telah dilakukan, Pemira Polinela 2024-2025 diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membangun KBM Polinela yang aktif, berintegritas, dan peduli terhadap lingkungan kampus. (*)

Penulis: Adit Indra Lesmana, Ningrum

Penyunting: Fenna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

− 1 = 6