Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, Badan Ekslusif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) ikut ambil peran menyuarakan isu-isu yang tidak berpihak kepada rakyat dalam Seruan Aksi May Day yang dilakukan di Tugu Adipura, Bandar Lampung pada Rabu, 1 Mei 2024.
Aksi ini tak hanya diikuti masyarakat, tenaga pendidik, dan buruh, tetapi juga diramaikan oleh mahasiswa mulai dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fakultas Mahkamah Universitas Lampung (Unila), BEM Unila, dan Fakultas Hukum Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL).
Dalam aksi tersebut berisikan orasi-orasi dari perwakilan mahasiswa, organisasi eksternal dan juga tenaga pendidik perguruan tinggi di Lampung. ada beberapa poin tuntutan yang menjadi fokus dalam orasi tersebut, antara lain:
- Cabut Undang-Undang (UU) Cipta Kerja beserta Peraturan Pemerintah (PP) Turunannya
- Tolak Politik Upah Murah
- Tegakan Perlindungan Buruh Migran yang Adil Gender
- Ratifikasi Konvensi ILO 190
- Stop Union Busting
- Sahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT)
- Cabut UU No.1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
- Cabut UU Aparatur Sipil Negara (ASN)
- Wujudkan Pendidikan Gratis, Ilmiah dan Demokratis
- Wujudkan Reforma Agraria Sejati
- Hentikan Refresifitas dan Kriminilasi Terhadap Gerakan Rakyat
- Tuntaskan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)
Rio Hermawan, Presiden Mahasiswa (Presma) BEM Polinela menyampaikan bahwa May Day ini merupakan perlawanan kaum pekerja untuk mendapatkan haknya. “Sebuah perlawanan dari kaum-kaum pekerja untuk hak mereka yang tidak dipenuhi kebijakannya oleh pemerintah, seolah-olah tidak berpihak kepada rakyat,” ucapnya.
Mahasiswa beranggapan pemerintah belum sepenuhnya berpihak kepada masyarakat dalam mengambil kebijakan sehingga terjadilah perlawanan dari kami. “Jika sudah berpihak, kita tidak mungkin melakukan sebuah perlawanan, artinya ada keputusan yang tidak berpihak kepada rakyat dan ketika membuat kebijakan seharusnya juga melibatkan rakyat bawah, bukan hanya semerta-merta kepentingan dari oligarki,” tambah Rio.
Mahasiswa berpartisipasi secara kondusif hingga aksi selesai, perwakilan dari Polinela diikuti kurang lebih 50 mahasiswa perwakilan dari Jurusan dan KBM Polinela. Tak hanya berisi orasi, aksi May Day ini juga berisi beragam stand antara lain, stand cek kesehatan gratis, bazar baju layak pakai, dan stand literasi.
M. Gunadarma, Gubernur Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Peternakan Polinela menanggapi dengan adanya aksi ini mahasiswa tersadar untuk membela buruh. “Ini luar biasa massa dari mahasiswa itu masih tersadar untuk membela para buruh. jembatan untuk menyampaikan ke birokrasi oligarki yang ada di Indonesia,” katanya.
Andika Ary Pratama, Mahasiswa Polinela berharap agar mahasiswa ikut membela buruh-buruh yang tertindas perekonomiannya, “Hari ini cukup banyak dari mahasiswa bahkan buruh-buruh pun datang dan kita disini tidak hanya menyuarakan buruh saja jadi kita disini menyuarakan untuk pejabat-pejabat untuk menyejahterakan masyarakat-masyarakat Indonesia,” harapnya. (*)
Penulis : Wahyu sani, Yunika Maritasari
Penyunting : Adit