Pelatihan Mindset Community Developments, Mendorong Kreativitas Wirausaha KWT

Minggu, 23 Februari 2025 Paguyuban Karya Salemba Empat (KSE) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mengadakan Pelatihan Mindset Community Developments yang ditunjukkan kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT). Kegiatan dengan tema “Mengembangkan Mindset Wirausaha yang Kreatif dan Inovatif” ini diselenggarakan di Balai Desa Sungai Langka, Kabupaten Pesawaran.

Kegiatan ini menjelaskan pentingnya mengembangkan mindset wirausaha yang kreatif dan inovatif dengan materi yang disampaikan oleh Edi Darmawansah. Di tengah persaingan yang semakin ketat, kreativitas merupakan salah satu solusi untuk bersaing, terutama dengan memanfaatkan teknologi untuk promosi melalui media sosial. Kegiatan ini juga menyoroti perlunya keberanian untuk mencoba hal-hal baru, belajar dari pengalaman, serta membangun jaringan bisnis sebagai upaya memanfaatkan peluang yang ada.

Safira menambahkan bahwa tantangan terbesar pada pelatihan ini adalah mengumpulkan ibu-ibu KWT untuk berkumpul di acara ini. “Peserta dari KWT seperti kurang excited gitu, susah untuk mengajak mereka berkumpul di tempat ini. Apalagi proses pelaksanaan pelatihan ini relatif singkat kurang dari satu bulan,” tambahnya.

Branco Josua Hutagalung, Ketua Umum (Ketum) Paguyuban KSE menyampaikan peran KSE Polinela dalam mendukung pengembangan wirausaha. “Memang, KSE memiliki konsep communication for development yang telah dijalankan sejak awal pembentukan KSE. Melalui program yang telah kami bina selama dua tahun, yang kami sebut Bina Sejahtera, peran kami di sini adalah untuk mensejahterakan ibu-ibu KWT. Kami memberikan pembinaan serta pelatihan, contohnya yang telah kita laksanakan hari ini terkait pemasaran,” ungkapnya.

Branco juga menyampaikan bahwa strategi yang dapat ditetapkan oleh Paguyuban KSE Polinela adalah meningkatkan produksi penjualan. “Mungkin produksi yang telah dilakukan sebelumnya dapat dirombak, mengingat kerja sama dengan KWT selama beberapa tahun masih berjalan kurang efektif,” ujarnya.

Supatiah, Ketua KWT menyampaikan bahwa pelatihan tersebut dapat membuka pola pikir peserta meskipun materi yang disampaikan masih perlu disesuaikan agar lebih tepat sasaran. “Yang dibutuhkan adalah pelatihan langsung mengenai produk, agar kita dapat menghasilkan produk yang bagus dan berkualitas. Namun, untuk tahap awal, pelatihan ini sudah cukup sebagai dasar agar pola pikir kita lebih terbuka dan maju,” ungkapnya.

Fira Marganingsih, perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknologi Informasi (TI) berharap hasil dari hari ini bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari. “Saya berharap dari seminar ini bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari apalagi jika kita ingin mencoba berwirausaha,” tutupnya.(*)

Penulis : M. Berlian Nurfadhilah, Rizqia Asya Dewi

Penyunting : Nayla


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *